Jumat, 30 Oktober 2015

Mungkin Seperti Ini....

Nyesel???
mungkin iya
tapi sepertinya nggak perlu disesali
toh memang seharusnya begitu

Ego harus bisa dikalahkan
Kenapa harus dipertahankan jika tak beguna
Kita lebih dibutuhkan
Kita lebih dibutuhkan sesama
Suatu saat kita juga akan membutuhkan

Saat kita jauh dari orangtua
Siapa yang perduli dengan kita?
Bisa jadi teman, atau mungkin pacar?
Ya kalo punya pacar, kalo nggak???

Teman??
Tentu ada, tapi apa mungkin mereka selalu ada?
Mungkin iya, mungkin juga tidak
Karena mereka juga punya kesibukan

Tapi ketika teman benar-benar perduli
Mereka akan mengibaskan ego
Menomerduakan kepentingan sendiri
Memberi perhatian penuh kepada kita
Tapi ingat mereka bukan orang tua kita

Diri sendirilah yang seharusnya perduli
Yang harus bisa mengendalikan diri
Senantiasa mengingatkan diri sendiri untuk menjaga fisik
Mengingatkan menjaga sikap dan pergaulan


syudah ya, mau pulang doeloe,,, duduyyyy.....
JADILAH MANUSIA YANG SOSIAL :)



Senin, 19 Oktober 2015

22.50 WIB

aku tak mau pergi
tak mau beranjak dari tempat ini
entah sampai kapan
mungkin hingga matahari tak menampakkan sinarnya lagi di hari esok

jari jemariku....
oh aku sayang kalian
goreskan... goreskan tinta tinta itu di atas kertas yang tak berdosa ini
terlalu dini jika kalian tak mau melakukannya

entah apa yang akan terjadi esok hari
apa ini sia sia ataukah tak berguna
yakinlah pasti ada manfaatnya

heeyy.... tanpa kusadari suara tawa itu menghilang satu persatu
tersisa suara keyboard yang aku rasa mereka juga merasakan lelah layaknya jari jemariku
memecah keheningan ruang sempit ini
ya... merapikan angka angka yang berserakan

hah,,,, gelap ini semakin pekat.

Sabtu, 17 Oktober 2015

Petang

ahh.... semua rutinitas ini membosankan
mendengarkan keseriusan
mendengarkan banyak hal yang mungkin tak terlalu penting
mendengarkan hal yang menurutku sudah sering terdengar

iya... hujatan itu,, sunggingan itu
oh... alangkah menyakitkan hati
pernahkah berfikir bahwa topik itu melukai?
iya,,, mungkin terlihat biasa saja, tapi....
ah entahlah aku sendiri bukan seorang psikolog yang bisa mempelajari jiwa seseorang
tapi... tapi...
oh,,, cobalah untuk bisa menempatkan posisi
 
 

 


Jumat, 16 Oktober 2015

Family's

Lelapmu di malam gelap yang bisa ku pandangi
Terang membuatmu terlihat samar samar
Suaramu membangkitkan keceriaan

Kini benar benar begitu berbeda
Rasa itu bertambah setiap detiknya
Waktu menjadi musuh terbesarku
Keadaan yang memaksa hingga terjadi ini semua

Yaa... memang keadaanlah yang memaksa ini semua
Tapi aku masih punya harapan, walaupun mungkin hanya seujung kuku
Walau kecil, akan menjadi besar.

Aku selaku berharap Allah akan memberikan umur panjang untuk kita
Akan ada canda dan tawa lagi,
Mungkin itu lain waktu


Dream's

Dunia gelap, malam telah datang mata mulai meredup
iya, aku ingin terlelap dan bangun pagi dengan rasa syukur yang berlimpah
Dan tiba tiba.....
Entah ini pertanda baik ataukah buruk,  mimpi itu membuatku terbangun di tengah gelapnya dunia
hanya ada suara nyamuk yang mencari mangsanya.

Mimpi itu mampu merubah pola berfikirku
Bahwa apa yang aku lakukan saat itu benar benar salah
Mungkin ini cara Allah mengingatkanku 
iya, Dia memang selalu perduli dengan manusia
Tidak pernah lupa memberi peringatan
Tak lupa juga selalu mengingatkan
Hanya saja tidak semua manusia selalu ingat dan mudah untuk diingatkan

Semoga kita tergolong sebagai manusia yang mudah mengingat dan mudah diingatkan





Jumat, 10 April 2015

contoh proposal skripsi pendidikan akuntansi

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2013
Proposal Skripsi
Proposal Ini Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Penelitian Karya Ilmiah
Dosen Pengampu:
Drs. Joko Suwandi, SE., M.Pd
Oleh:
Nama                          : Kristinawati
   Nim                            : A 210 130 130
               Jurusan                       : Pendidikan Akuntansi

PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2013


1.      Latar Belakang Masalah
Pendidikan menurut KBBI “Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan”.  Pendidikan merupakan jalan seseorang untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.

Sedangkan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa “pendidikan adalah  usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku yang mengarah pada kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan merupakan hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari  kehidupan, baik dalam keluarga, masyarakat maupun bangsa. Keberhasilan  rumah tangga dipengaruhi oleh pendidikan. Dengan pendidikan tinggi seseorang akan lebih mudah menghadapi permasalahan yang timbul dalam rumah tangga termasuk mendidik anak-anaknya. Pendidikan merupakan titik tolak dari perkembangan sebuah negara, karena mutu pendidikan yang baik akan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas melalui pembelajaran.
Keberhasilan sebuah pendidikan bisa dilihat dari prestasi belajar peserta didik. Prestasi adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dari suatu kegiatan yang telah dilakukan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari luar maupun dari dalam diri peserta didik. Menurut Sardiman A.M (2001:46) mengemukakan bahwa “prestasi adalah kemampuan yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar”. Sedangkan A. Tabrani (1991:22) mengemukakan bahwa “prestasi adalah kemampuan nyata (actual ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan atau usaha”.
Belajar menurut Robert. M. Gagne dalam bukunya The Conditioning of learning mengemukakan bahwa:
 “learning is a change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and wich is not simply ascribable to process of growth ; belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja”.
Moh. Surya (1981:32) mengemukakan “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan”. Belajar adalah proses individu untuk merubah tingkah lakunya. Keberhasilan belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu  diantaranya adalah faktor keluarga. Keluarga berperan penting dalam belajar individu. Dorongan dari orang tua memberi pengaruh positif terhadap keinginan individu untuk melakukan proses belajar.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan, prestasi belajar adalah hasil dari proses pembelajaran yang dicapai oleh individu yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Prestasi belajar ini dapat digunakan sebagai evaluasi peserta didik dan guru maupun orang tua dari peserta didik tersebut. Ketidakberhasilan peserta didik dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajar. Ketidakberhasilan ini tidak sepenuhnya karena peserta didik tidak mampu mengikuti pelajaran yang diajarkan atau karena tidak pandai, tapi bisa saja karena faktor keluarga  atau dari ketidakdisiplinan peserta didik.
Penelitian ini akan mengarah pada permasalahan prestasi belajar akuntansi yang dicapai oleh mahasiswa pendididkan akuntansi semester III  Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2013. Pada kenyataannya, prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa pendidikan akuntansi semester III angkatan 2013 tidak sedikit yang dibawah standar kelulusan. Mahasiswa yang masih belum memenuhi standar kelulusan sekitar 10% - 15%. Kebanyakan mahasiswa pendidikan akuntansi semester III  Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2013 tidak  hanya berasal dari Surakarta dan sekitarnya, tetapi dari berbagai daerah bahkan dari luar Jawa sehingga banyak mahasiswa yang memilih kost daripada harus pulang ke rumah. Ketika seorang mahasiswa itu kost, pengawasan dari orang tua akan berkurang sehingga mahasiswa tersebut harus mampu bersosialisasi dengan lingkungan barunya tanpa pengawasan langsung dari orang tua.
Dari latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2013”.
2.      Pembatasan Masalah
Permasalahan yang terkait dengan judul yang diangkat di atas sangat luas, sehingga tidak dapat dijangkau sepenuhnya, oleh karena itu harus ada pembatasan masalah agar persoalan yang diteliti lebih terfokus.
Pembatasan masalah ini untuk membatasi ruang lingkup dan faktor masalah yang diteliti antara lain sebagai berikut :
1.        Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Semester III Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2013
2.        Disiplin belajar dibatasi pada pemanfaatan waktu untuk belajar dan ketepatan waktu dalam mengikuti perkuliahan.
3.        Lingkungan keluarga dibatasi pada pengawasan orang tua pada  belajar anak.
4.        Prestasi belajar akuntansi dibatasi pada pemahaman mata kuliah akuntansi.

3.      Rumusan Masalah
a.       Apakah ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2013?
b.      Apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi mahasiswa pendidikan akuntansi semester III Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2013?
c.       Apakah ada pengaruh disiplin belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi mahasiswa pendidikan akuntansi semester III Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2013?

4.      Tujuan Penelitian
a.       Untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi mahasiswa pendidikan akuntansi semester III  Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2013.
b.      Untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi mahasiswa pendidikan akuntansi semester III Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2013.
c.       Untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi mahasiswa pendidikan akuntansi semester III  Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2013.

5.      Manfaat Penelitian
a.       Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperjelas pengaruh disiplin belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2013.
b.      Manfaat Praktis
a)      Bagi peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan sekaligus mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh ke dalam kehidupan sehari-hari.
b)      Bagi mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bagi mahasiswa agar selalu bersikap disiplin belajar dan meningkatkan prestasi  belajar, tidak hanya akuntansi tetapi juga prestasi belajar untuk semua mata kuliah.
c)      Bagi pihak lain
Sebagai bahan masukan dalam melaksanakan penelitian berikutnya yang sejenis.

6.      Landasan Teori
1.      Tinjauan Prestasi Belajar Akuntansi
a.      Pengertian Prestasi
          Menurut Hamdani (2011:137) bahwa “prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok”.
          Menurut Sardiman A.M (2001:46) menyatakan bahwa “prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara beberapa faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar”. Sedangkan A. Tabrani (1991:22) berpendapat bahwa “prestasi adalah kemampuan nyata (actual ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan atau usaha”.
          Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil dari kemampuan nyata individu dalam melakukan suatu kegiatan.

b.      Pengertian Belajar
          Menurut Djamarah (2002:13), “Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor”.
          Definisi belajar menurut W. S. Winkel (1986:36) bahwa :
“Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas”.

Menurut Sudjana, N (2005:28) menyatakan bahwa:
“Belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya. Keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya pemahamannya, dan lain-lain aspek yang ada pada individu”.

Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh manusia untuk menambah pengetahuan yang ada dalam dunia dengan suatu pengalaman yang sangat berarti dan memiliki makna yang tinggi ( Jahja Y, 2011:387).


          Dari definisi belajar diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu kegiatan dalam lingkungan untuk menghasilkan perubahan tingkah laku individu. Perubahan itu dapat berupa perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan, daya reaksi, daya pemahaman, dan lainnya. Perubahan ini juga bisa bersifat konstan dan berbekas.
Faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
          Menurut Sukmadinata, Syaodih N, (2003:162) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar antara lain :
1)      Faktor-faktor dalam diri individu
Faktor-faktor tersebut menyangkut aspek jasmaniah maupun rohaniah dari individu.
2)      Faktor-faktor lingkungan
Keberhasilan belajar juga dapat dipengaruhi dari luar dirisiswa, baik faktor fisik maupun sosial-psikologi yang berada pada lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

c.       Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi
a)      Pengertian Prestasi Belajar
                 Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu “prestasi” dan “belajar”. Prestasi adalah hasil dari kemampuan nyata individu dalam melakukan suatu kegiatan, sedangkan belajar adalah suatu kegiatan dalam lingkungan untuk menghasilkan perubahan tingkah laku individu. Perubahan itu dapat berupa perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan, daya reaksi, daya pemahaman, dan lainnya. Perubahan ini juga bisa bersifat konstan dan berbekas.
               Menurut Winkel (1996:226) “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya”. Sedangkan Poerwanto (2007) mengatakan bahwa prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport”. Prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat, prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek, yaitu: kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut (Nasution S, 1987).
          Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah kesempurnaan hasil belajar individu atau kemampuan individu dalam kegiatan belajar yang biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai dan disajikan dalam raport atau laporan hasil belajar. Untuk mengetahui prestasi yang dicapai individu, perlu diadakan evaluasi terlebih dahulu.

b)     Pengertian Akuntansi
American Accounting Assosiation (dalam Soemarso  2004:3), mendefinisikan akuntansi sebagai:
“...... proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.       
Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni :
a.       Kegiatan akuntansi
Bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi.
b.      Kegunaan akuntansi
Bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalan penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan”.

          Sedangkan menurut Wild & Kwok (dalam Agoes S, Trisnawati E, 2014:1), berpendapat bahwa “akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan”.
          Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah suatu proses yang terdiri dari pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
          Berdasarkan teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar akuntansi adalah bukti keberhasilan mahasiswa dalam belajar akuntansi dalam jangka waktu tertentu yang diwujudkan dalam bentuk angka.

2.      Tinjauan Disiplin Belajar
a.      Pengertian Disiplin Belajar
          Menurut Elizabeth B. Hurlock (1993:82) bahwa:
Disiplin berasal dari kata yang sama dengan “disciple” yakni seorang yang belajar dari atau secara suka rela mengikuti seorang pemimpin. Orang tua dan guru merupakan pemimpin dan anak merupakan murid yang belajar dari mereka cara hidup yang menuju ke hidup yang berguna dan bahagia. Jadi disiplin merupakan cara masyarakat mengajar anak perilaku moral yang disetujui kelompok (37).  

          Menurut Poerwadarminta (2003), “disiplin adalah latihan batin dan waktu dengan maksud supaya segala perbuatannya selalu menaati tata tertib”. Sedangkan menurut Departemen Pendidikan Nasional (2014), menyatakan bahwa “disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dsb)”.
          Disiplin menurut Arikunto (1993:114), adalah sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang dalam bentuk-bentuk aturan.
          Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah kesediaan seseorang untuk mentaati peraturan yang telah ditetapkan dalam rangka pengendalian dan perubahan diri.
          Dengan demikian pengertian disiplin belajar adalah suatu bentuk kesediaan mahasiswa untuk mentaati peraturan yang telah dibuat sendiri atau pihak lain dalam melakukan proses belajar untuk memperoleh perubahan dan pengendalian diri.

b.      Indikator Disiplin Belajar
          Indikator disiplin belajar menurut Perquin dan Gufron dalam Murwani (2007 : 22) adalah tingkah laku dan perbuatan ke arah tertib, yaitu:
a)      Disiplin dalam hubungannya dengan waktu belajar
b)      Disiplin yang ada hubungannya dengan tempat belajar
c)      Disiplin yang ada hubungannya dengan norma dan peraturan belajar.
Berikut ini penjelasan tentang disiplin belajar :
1)      Disiplin dalam hubungannya dengan waktu
       Dalam hal ini seorang mahasiswa mampu mengikuti proses perkuliahan dengan tepat waktu. Mahasiswa mampu disiplin menggunakan waktu belajarnya diluar jam perkuliahan sesuai jadwal yang dibuatnya sendiri baik di siang hari, malam hari maupun di hari libur. Mahasiswa juga bisa membagi waktu antara kegiatan di kampus, kegiatan dengan teman, istirahat dan waktu untuk belajar.
       Mahasiswa yang disiplin waktu yang dapat mempengaruhi prestasi belajar akuntansi akan tampak sebagai berikut:
a)      Berupaya untuk belajar terus menerus
b)      Dalam belajarnya selalu dilandasi dengan kesungguhan
c)      Belajar sesuai jadwal yang telah dibuat
d)     Dapat memanfaatkan waktu dengan baik antara belajar dan bersosialisasi dengan teman
e)      Mampu menyelesaikan tugas yang diberikan dosen tepat pada waktunya.
2)      Disiplin yang ada hubungannya dengan tempat belajar
       Dalam hal ini mahasiswa dituntut untuk menjaga lingkungan kelas dan lingkungan kampus agar tercipta suasana yang nyaman untuk belajar, selain itu mahasiswa wajib menjaga tempat belajar dirumah seperti menjaga kerapian dan kebersihan dan juga lingkungan sekitarnya.
       Ciri – ciri mahasiswa yang disiplin sehubungan dengan tempat belajar yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi sebagai berikut :
a)      Belajar pada tempat yang telah disediakan agar tidak mengganggu orang lain atau terganggu orang lain
b)      Selalu disiplin dalam menjaga kebersihan tempat belajar dan lingkungan sekitar
3)      Disiplin yang ada hubungannya dengan norma dan peraturan dalam belajar.
       Dalam hal ini mahasiswa wajib menaati peraturan dan kewajiban yang telah ditetapkan oleh pihak kampus. Selain itu mahasiswa juga wajib menghormati kedua orang tua, rektor, dekan, dosen dan seluruh staff kampus.
       Mahasiswa yang disiplin akan nampak sebagai berikut :
a)      Selalu menaati peraturan yang telajh ditetapkan dimanapun mahasiswwa itu berada, baik ketika dikampus, diluar kampus, dirumah maupun dimasyarakat
b)      Datang tepat waktu ke kampus dan mengikuti proses perkuliahan sesuai jadwwal
c)      Membuat jadwal belajar dirumah yang harus dilaksanakan meskipun tidak ada ujian dan tidak ada tugas
d)     Belajar pada tempat yang telah disediakan agar tidak mengganggu orang lain dan tidak terganggu orang lain.

3.      Tinjauan Lingkungan Keluarga
a.      Pengertian Lingkungan
          Menurut Darsono (1992) bahwa “lingkungan merupakan semua benda atau kondisi di mana manusia dan aktivitasnya termasuk di dalamnya, yang terdapat di dalam ruangan di mana manusia tersebut mempengaruhi kelangsungan hidupnya”. Menurut Sutari Imam Bernadib (1989:118) “adapun yang disebut alam sekitar atau lingkungan adalah sesuatu yang ada di sekelilingnya”.
          J. P. Chaplin (dalam Syamsu Yusuf, 2000)mengemukakan bahwa “lingkungan merupakan keseluruhan aspek atau fenomena fisik atau sosial yang mempengaruhi perkembangan individu”. Sementara Joe Kathena (dalam Syamsu Yusuf, 2000) berpendapat bahwa “lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di luar individu yang meliputi fisik dan sosial budaya”.
          Dari definisi di atas dapat disimpulkan lingkungan sebagai sesuatu yang ada disekeliling manusia yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidupnya. Lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia yang baik dan sebaliknya, lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia yang buruk pula. Lingkungan merupakan faktor utama yang mempengaruhi perkembangan individu.

b.      Pengertian Keluarga
          Khairuddin (1997:04) berpendapat bahwa “keluarga adalah kelompok primer yang terpenting dalam masyarakat”. Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan Logan, 1986). Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) mengatakan bahwa “keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan”.
          Sedangkan Boilon dan Maglaya (1978) berpendapat bahwa “keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan budaya”.
          Sudardja Adiwikarya, Sigelman dan Shaffer (dalam Syamsu Yusuf, 2000) mereka berpendapat bahwa “keluarga merupakan unit terkecil yang bersifat universal, artinya terdapat pada setiap masyarakat di dunia (universe) atau suatu sistem sosial yang terpancang (terbentuk) dalam sistem sosial yang lebih besar”.
          Dari pengertian keluarga di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah organisasi terkecil dalam masyarakat memiliki hubungan darah, perkawinan atau adopsi yang saling ketergantungan satu dengan yang lain dan mempertahankan budaya. Keluraga berperan penting dalam mendidik anak. Perkembangan anak di pengaruhi oleh keluarga.

c.       Ciri-Ciri Keluarga
          Ciri-ciri umum keluarga yang dikemukakan oleh Mac Iver and Page (dalam Khairuddin, 1997:6):
1)      Keluarga merupakan hubungan perkawinan
2)      Berbentuk perkawinan atau susunan kelembagaan yang berkenaan dengan hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk dan dipelihara.
3)      Suatu sistem tata nama, termasuk bentuk perhitungan garis keturunan
4)      Ketentuan-ketentuan ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggota kelompok yang mempunyai ketentuan khusus terhadap kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak
5)      Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga yang walau bagaimanapun, tidak mungkin menjadi terpisah terhadap kelompok keluarga.
Khairuddin (1997:8) berpendapat ciri-ciri khusus keluarga sebagai berikut:
1)      Kebersamaan
2)      Dasar-dasar emosional
3)      Pengaruh perkembangan
4)      Ukuran yang terbatas
5)      Tanggung jawab para anggota
6)      Aturan kemasyarakatan
7)      Sifat kekekalan dan kesementaraannya.

d.      Pengertian Lingkungan Keluarga
          Menurut Gunarsa (2009:5) bahwa lingkungan keluarga adalah “lingkungan pertama yang mula-mula memberi pengaruh yang mendalam bagi anak”. Menurut Hasbullah (2008:38) yaitu “lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang utama dan pertama bagi anak, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan. Dan dikatakan sebagai lingkungan yang utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga”. Kemudian Barnadib (1999:120) mengemukakan “lingkungan keluarga adalah lingkungan yang bertanggung jawab atas kelakuan, pembentukan kepribadian, kasih sayang, perhatian, bimbingan, kesehatan dan suasana rumah”.
          Dari uraian di atas, maka lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama dan utama yang berpengaruh pada perkembangan anak. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pendidikan dan sebagian besar kehidupan anak adalah di dalam keluarga. Keluarga yang harmonis akan menghasilkan anak yang berkepribadian baik. Di lingkungan keluarga, anak akan mendapatkan kasih sayang, perhatian dan bimbingan dari anggota keluarga.
e.       Indikator Lingkungan Keluarga
          Adapun indikator – indikator lingkungan keluarga adalah sebagai berikut :
a)      Cara mendidik orang tua terdiri dari membimbing, komnikasi dua arah, menciptakan lingkungan belajar, responsif terhadap kebutuhan anak, motivasi (dorongan)
b)      Hubungan antara anggota keluarga terdiri dari rasa kooperatif orang tua, rasa kasih sayang orang tua, rasa pengertian dan keterbukaan anggota keluarga.

4.      Penelitian Terdahulu
          Dalam penelitian ini penulis mengacu pada penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilakukan saat ini. Berikut ini penulis akan menguraikan hasil-hasil penelitian terdahulu antara lain :
1.      Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Iwan Tri Lestari (FKIP Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2011) dengan judul “pengaruh kedisiplinan belajar dan kecerdasan spiritual terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas X SMA Banyudono Boyolali tahun ajaran 2010/2011” menyimpulkan bahwa kedisiplinan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar.
2.      Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Nur Aniyati (FKIP Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2011) dengan judul “hubungan antara kenakalan remaja dan lingkungan keluarga dengan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Mojosongo tahun ajaran 2010/2011” yang menyimpulkan bahwa lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar.
3.      Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Agus Sukirno (Fakultas Teknik, Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Negeri Yogyakarta, 2013) dengan judul “pengaruh lingkungan keluarga, motivasi belajar dan minat kompetensi keahlian terhadap prestasi belajar siswa SMK 1 Pundong” yang menyimpulkan bahwa lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar.



5.      Pengaruh Disiplin Belajar (X1) dan dan Lingkungan Keluarga (X2) Terhadap Prestasi Belajar (Y)
1.      Pengaruh Disiplin Belajar (X1) Terhadap Prestasi Belajar (Y) Akuntansi
          Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Iwan Tri Lestari (FKIP Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2010) yang berjudul “pengaruh kedisiplinan belajar dan kecerdasan spiritual terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas X SMA negeri Banyudono Boyolali Tahun Ajaran 2010/2011”. Berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2.354 > 1.989 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,021. Berdasarkan penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar.
2.      Pengaruh Lingkungan Keluarga (X2) Terhadap Prestasi Belajar (Y) Akuntansi.
            Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Agus Sukrisno (FT Program Studi Pendidikan Elektro, Universitas Negeri Yogyakarta, 2013) dengan judul “Pengaruh Lingkungan Keluarga, Motivasi Belajar dan Minat Kompetensi Keahlian Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK 1 Pundong” dengan hasil bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar yang ditunjukkan dengan nilai korelasi (R) sebesar 0,270 dan nilai determinasi (R2) sebesar 0,073. Nilai thitung sebesar 6,128 dan nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% adalah 0,266, sehingga dapat dikatakan thitung lebih besar dari nilai ttabel.
3.      Pengaruh Disiplin Belajar (X1) dan Lingkungan Keluarga (X2) Terhadap Prestasi Belajar (Y) Akuntansi
          Dari hubungan ini, dapat digambarkan bahwa dengan disiplin belajar mahasiswa dapat meningkatkan prestasi belajar. Semakin disiplin mahasiswa, maka akan semakin meningkat prestasi belajar. Semakin tinggi dukungan lingkungan keluarga mahasiswa, maka akan meningkatkan prestasi belajar, sebaliknya semakin rendah dukungan lingkungan keluarga mahasiswa, akan semakin rendah pula prestasi belajar. Dengan demikian, baik secara langsung maupun tidak langsung disiplin belajar dan lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap prestasi belajar.

6.      Kerangka Pemikiran
          Untuk memperjelas pelaksanaan penelitian dan mempermudah dalam pemahaman dan penganalisaan maka perlu dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut :

Disiplin Belajar (X1)
 


                                          1
Prestasi Belajar Akuntansi (Y)
                                   3
Lingkungan Keluarga (X2)
 


                                                  2


Keterangan :
a.       Variabel Bebas (Variabel Independen)
Yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menimbulkan munculnya variabel terikat. Variabel Bebas dalam penelitian ini yaitu Disiplin Belajar (X1) dan Lingkungan Keluarga (X2).
b.      Variabel Terikat (Variabel Dependen)
Yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam hal ini adalah Prestasi Belajar Akuntansi (Y).

7.      Hipotesis
          Menurut Sugiyono (2010:70) “hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”.
Dengan demikian hipotesis yang ajukan oleh peneliti adalah :
1.      Disiplin belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2013.
2.      Lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap prestasi   belajar akuntansi mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2013.
3.      Disiplin belajar dan lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2013.

7.      Metode Penelitian
1.      Tempat dan Waktu Penelitian
a.      Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2013
b.      Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari 2015 sampai dengan selesai.

2.      Populasi, Sampel dan Sampling
a.      Populasi
     Menurut Sugiyono (2006:72) bahwa, “Populasi adalah wilayah yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
     Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2013 yang berjumlah 180 mahasiswa.
b.      Sampel
     Menurut Arikunto (2006:131) menyatakan bahwa, “sampel adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti”. Menurut Sugiyono (2006:73) bahwa, “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
     Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 50% dari jumlah populasi yaitu 90 mahasiswa.
c.       Sampling
     Menurut Sugiyono (2006:73) menyatakan bahwa, “teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel”. Menurut Arikunto (2006:131-142) ada dua cara pengambilan sampel, yaitu:
1. Random Sampling
     Teknik sampling ini diberi random sampling karena dalam pengambilan sampelnya itu, peneliti “mencampur” subjek-subjek didalam populasi dianggap sama. Menurut Arikunto (2006:136-138) menyebutkan bahwa random sampling ada 3 cara:
a.       Undian (untung-untungan)
b.      Ordinal (tingkatan sama)
c.       Menggunakan  tabel bilangan random
2.      Non Random Sampling
a.       Stratified Sample
b.      Area Probability Sample
c.       Proportional Sample
d.      Purposive Sample
e.       Quota Sample
f.       Cluster Sample
g.      Double Sample

Teknik pengambilan sample yang dilakukan dalam penelitian ini adalah perpaduan antara proporsional random sampling dengan cara undian. Berikut ini adalah tabel proporsional random sampling dengan cara undian pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2013
Kelas
Jumlah Mahasiswa
A
 40     x 90 = 20
180
B
40     x 90 = 20
180
C
 40    x 90 = 20
180
D
 40     x 90 = 20
180
E
 20     x 90= 10
180
Jumlah
90 Mahasiswa

Rumus :

Keterangan:
n = jumlah siswa tiap kelas
k = jumlah seluruh mahasiswa (populasi)
     setelah sampel setiap kelas diambil secara proporsional, maka setiap kelas diambil dngan cara undian. Cara ini memberi kesempatan setiap individu dalam setiap kelas untuk menjadi sampel.

3.      Jenis  dan Sumber Data
a.       Jenis Penelitian
       Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif karena bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel satu dengan yang lain atau lebih. Penelitian ini juga mempunyai bentuk hubungan klausal yang merupakan hubungan sebab akibat, jika X maka Y, artianya jika didiplin belajar dan lingkungan keluarga maka prestasi belajar akan meningkat.
       Penelitian ini juga merupakan penelitian kualitatif karena data yang diperoleh dari populasi  penelitian dianalisi sesuai dengan metode statistik yang digunakan dan kemudian diinterprestasikan.
b.      Sumber Data
1)      Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber yang diamati dan dicatat. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari angket yang diisi oleh mahasisiwa pendidikan akuntansi universitas muhammadiyah surakarta.
2)      Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari membaca buku – buku dan literatur untuk membuat landasan teori.
8.    Variabel Penelitian
1.   Variabel Bebas (independent variabel)
Menurut Sugiyono (2006:33) “Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah disiplin belajar (X1) dan lingkungan keluarga (X2).
2.   Variabel Terikat (dependent variabel)
Menurut Sugiyono (2006:33) “Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah prestasi belajar akuntansi (Y).
9.   Teknik Pengumpulan Data
              Teknik pengumpulan yang digunakan data dalam penelitian ini ada 2 yaitu :
1.  Metode Dokumentasi
          Menurut Arikunto (2006:158) “dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya”. Metode dokumentasi ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar akuntansi mahasiswa yang meliputi mana mahasiswa, nomor induk mahasiswa, dan nilai mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun ajaran 2013/2014 yang diambil dari dokumen Universitas.
2. Metode Angket
            Menurut Arikunto (2006:151) “angket adalah pertenyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui”.             Dalam penelitian ini yang digunakana adalah jenis angket langsung yang tertutup karena responden hanya memberi tanda pada salah satu jawaban yang dianggap paling benar.
Tabel
Kisi-kisi Angket
No
Variabel
Indikator
Deskriptor
Butir soal
1
Didiplin belajar
1.      Dalam hubungannya dengan waktu












2.      Disiplin yang ada hubungannya dengan tempat belajar













3.      Disiplin yang ada hubungnnya dengan norma dan peraturan yang ada dalam belajar
1)    Datang ke kampus tepat waktu
2)    Berada di kelas ketika dosen masuk kelas
3)    Mengikuti perkuliahan sampai selesai
4)    Mengumpulkan tugas yang diberikan dosen tepat waktu
5)    Menepati waktu belajar yang telah disusun
6)    Memanfaatkan waktu belajar khusus mata kuliah yang sulit
1)    Memanfaatkan fasilitas perpustakaan dengan maksimal
2)    Setelah pulang kuliah, meletakkan tas dan sepatu pada tempatnya
3)    Meletakkan alat-alat belajar sesuai dengan tempatnya
4)    Belajar pada tempat yang telah disediakan agar tidak terganggu atau mengganggu orang lain
5)    Memanfaatkan vasilitas internet secara maksimal sebagai sumber informasi belajar
1)    Mentaati tata tertib
2)    Memberi keterangan yang jelas apabila tidakhadir ke sekolah untuk mengikuti perkuliahan


1

2

3

4



5
6


7


8


9


10



11



12
13



2
Lingkungan keluarga
1.      Cara mendidik orang tua




2.      Hubungan antara anggota keluarga

1)  Membimbing
2)  Sabar
3)  Komunikasi dua arah
4)  Motivasi
5)  Respon terhadap kebutuhan anak
1)  Kasih sayang orang tua
2) Pengertian orang tua
3) Keterbukaan anggota keluarga
1,2
3
4,5
6
7,8

9,10
11
12,13

            Setelah kisi-kisi angket dibuat kemudian membuat item-item pertanyaan disertai dengan alternatif jawaban yang kemudian disusun sebagai pedoman pengisian angket.
            Setelah membuat item-item pertanyaan kemudian menentukan skor atau skala penelitian dari item-item yang disusun. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket berskala likert dengan gradiasi dari sangat positif ke sangat negatif (Sugiyono, 2004:74) sebagai berikut :
a.       Jika pertanyaan positif
1)  Selalu                        = 4
2)  Sering                       = 3
3)  Kadang-kadang        = 2
4)  Tidak pernah            = 1
b.      Jika pertanyaan negati
1)  Selalu                        = 1
2)  Sering                       = 2
3)  Kadang-kadang        = 3
4)  Tidak pernah            = 4

10.  Uji Instrumen
1.      Uji Validitas
     Menurut Arikunto (2006:170), “validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Cara mengukur validitas dengan product moment angka kasar dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan 
rxy                        : koefisien korelasi antara skor item dan skor total
n                    : jumlah subyek peneliti
            : jumlah hasil kali skor item dan skor total
            : jumlah dari skor item kuadrat
            : jumlah skor total kuadrat
              : jumlah tiap item
              : jumlah tiap total item
    
     Jika rxy > rtabel pada taraf signifikan antara 5% berarti item (butir soal) valid dan sebaliknya rxy < rtabel maka butir soal tersebut tidak valid sekaligus tidak memiliki persyaratan.
2.      Uji Reliabilitas
     Menurut Arikunto (2006:180), “reliabilitas merupakan suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.
     Menurut Arikunto (2006:196)  pengukuran reliabilitas mengunakan rumus  Cronbach Alpha, yaitu :
Keterangan:
r­­­11­­                  = koefisien reliabilitas instrumen
k                    = banyaknya butir soal
            = jumlah varian butir
                = varian total
Jika r hitung > r tabel berarti item (butir soal) reliabel dan sebaliknya, jika r hitung < r tabel, maka butir soal terasebut tidak reliabel. Kriteria besarnya koefisien reliabilitas menurut Arikunto (2006:276) sebagai berikut:
0,80 < r11 ≤ 1,00        reliabilitas sangat tinggi
0,60 < r11 ≤ 0,80        reliabilitas tinggi
0,40 < r11 ≤ 0,60        reliabilitas cukup
0,20 < r11 ≤ 0,40        reliabilitas rendah
0,00 < r11 ≤ 0,20        reliabilitas sangat rendah
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS for windows versi 17.0.

11.  Uji Prasyarat Analisis
a.       Uji Normalitas
  Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Menurut Sudjana (1996:466-469) untuk menggunakan uji normalitas sebagai berikut :
Nilai terbesar selisih F (Z1)-S-(Z1) dan dijadikan L hitung.
Kesimpulan :
1)      Jika Lhitung < Ltabel maka Ho diterima berarti distribusi sebenarnya normal.
2)      Jika Lhitung > Ltabel maka Ho ditolak berarti distribusi sebenarnya tidak normal.

b.      Uji Linieritas
       Uji linieritas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model persamaan yang kita peroleh cocok atau tidak. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a.       Fhitung =
Keterangan:
Fhitung      =          koefisien regresi
RKreg    =          rerata kuadrat garis regresi
RKres     =          rerata kuadrat residu
b.      Ftabel = (1-α) (k-2;n;k)
c.       Kesimpulan
1)      Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak berarti persamaannya tidak linier.
2)      Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima berarti persamaannya linier.
Uji linieritas dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows versi 17.0.


12.  Teknik Analisis Data
1.  Analisis Regresi Berganda
     Teknik analisis data regresi berganda digunakan untuk meramalkan perubahan variabel Y yang disebabkan oleh variabel X, atau dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar mahasiswa. Analisis data regresi berganda dilakukan apabila jumlah variabel independennya minimal 2. Menurut Sugiyono (2006:211) mengemukakan persamaan rumus regresi dua prediktor adalah :
Y = a + bx1 + bx2 + c
     Untuk menghitung nilai a, b1, dan b2 dapat menggunakan :
Keterangan :
Y= prestasi belajar
x1 = disiplin belajar
x2 = lingkungan keluarga
a = konstanta
c = standar eror
pengujian analisis regresi berganda ini menggunakan bantuan
program SPSS for windows versi 17.0.
2.      Uji Persial (Uji t)
          Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh masing-masing variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat.
a.       Menentukan Hipotesa
Ho:b1 = 0 berarti tidak ada pengaruh yang nyata (signifikan)                           antara disiplin belajar terhadap prestasi belajar.
Ho:b1 ≠ 0 berarti ada pengaruh yang nyata (signifikan) antara                         disiplin belajar terhadap prestasi belajar.
Ho:b2 = 0 berarti tidak ada pengaruh yang nyata (signifikan)                           antara leingkungan keluarga terhadap prestasi belajar.
Ho:b2 ≠ 0 berarti ada pengaruh yang nyata (signifikan) antara                         lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar.
b.      Level of significant (α = 5%)
c.       Kriteria Pengujian
Daerah diterima
Daerah ditolak

Daerah ditolak
-ttabel
ttabel
 







         Ho diterima jika -t(a/2;n-k-1)< t < t(a/2;n-k-1)  atau signifikansi > 0,05
Ho ditolak jika t >t(a/2;n-k-1) atau t< -t(a/2;n-k-1) atau signifikansi < 0,05.

d.      Rumus
t=
e.       Kesimpulan
Ho diterima apabila  -t tabel < thitung  < ttabel 
Ho ditolak apabila t >ttabel atau t< -ttabel ditolak.
3.      Uji Secara Serempak (F)
          Untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel disiplin belajar (X1) dan lingkungan keluarga (X2) secara bersama-sama terhadap variabel prestasi belajar (Y). Langkah – langkah pengujian secara umum adalah :
a.       Perumusan Hipotesis
H0 : bl = b2 = 0,   artinya tidak ada pengaruh disiplin belajar (X1)                     dan lingkungan  keluarga (X2) terhadap prestasi                          belajar mahasiswa (Y).
H1 : bl ¹ b2 ¹ 0,   artinya ada pengaruh disiplin belajar (X1) dan                        lingkungan  keluarga (X2) terhadap prestasi belajar                          mahasiswa (Y).
b.      Level of significant (α = 5%)
Dengan derajat kebebasan (dk); k, (n–1–k)
Ftabel = ; k; (n–1–k) atau 0,05; k; (n–1–k)
c.      
Daerah tolak H0
F0,05,k,n-k-1

0
Daerah terima H0
Kriteria Pengujian





Ho diterima apabila Fhitung £ Ftabel
Ho ditolak apabila Fhitung > Ftabel
d.      Perhitungan nilai Fhitung:
JKreg = b1 ∑x1 y
JK      = ∑y2 – Jkreg
Keterangan :
JKreg            = ∑ kuadrat regresi
JK                  = ∑ kuadrat residu
k                    = banyak variabel/ prediktor
n                    = jumlah sampel
e.       Kesimpulan
Dengan membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel maka akan dapat diambil kesimpulan apakah Ho diterima atauHo ditolak.
Jika , maka H0 diterima.
Jika , maka H0 ditolak.
Pengujian ini akan dibantu program SPSS for windows versi 17.0.
4.      Uji Koefisien Determinasi
          Uji koefisien determinasi (R2) ini digunakan unutk mengetahui berapa persen variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Nilai R2 terletak antara 0 dan bila nilai R2 mendekati 0, maka variabel bebas berpengaruh sedikit sekali terhadap variabel terikat. Jika nilai R2 mendekati 1 maka semakin besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika dalam perhitungan nilai R2 sama dengan 0 maka ini menunjukkan bahwa variabel bebas tidak mempengaruhi variabel terikat. Rumus koefisien determinasi adalah :
R²= r² x 100%
Keterangan :
R² = koefisien determinasi
r   = Korelasi parsial
5.      Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE)
Sumbangan relatif maupun sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui kontribusi masing-masing variabel independen terhadap perubahan variabel dependen (Y). Untuk melihat signifikansi suatu garis regresi antara kriterium dengan prediktornya yang ditunjuk dari korelasi tiap variabel yang diteliti. Dengan rumus sumbangan relatif dan efektif sebagai berikut:


a.       Sumbangan Relatif (SR %)
            Pengujian  ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan masing-masing variabel bebas (disiplin belajar dan lingkungan keluaga) terhadap perubahan variabel terikat (prestasi belajar). Menurut Hadi (2007:42-46) untuk menghitung sumbangan relatif (SR%) menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:         
 % X          = Sumbangan relatif X
 % X             = Sumbangan relatif X
                        = Jumlah produk antara X
                        = Jumlah produk antara X
                 = Jumlah produk antara x dan y
                             = Jumlah produk antara x dan y

b.      Sumbangan Efektif
            Pungujian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya sumbangan secara efektif dari setiap prediktor dengan tetap memperhitungkan variabel bebas lain yang tidak diteliti. Menurut Hadi (2004:39) untuk menghitung sumbangan efektif (SE%) digunakan rumus sebagai berikut:
SE % X1 = SR % X1 . R2     
SE % X2 = SR % X2 . R2               
Keterangan:
 % X      =  Sumbangan relatif X
 % X       =  Sumbangan relatif X
 % X      =  Sumbangan efektif X
 % X       =  Sumbangan efektif X
                 =  Koefisien korelasi determinasi
Pengujian ini akan dibantu dengan menggunakan program SPSS for windows versi 17.0.





DAFTAR PUSTAKA

Admin.(2014). Pengertian Lingkungan Menurut Para Ahli. http://dilihatya.com/643/pengertian-lingkungan-menurut-para-ahli, 17 Januari 2015.

Aniyati, Nur. 2011. Hubungan Antara Kenakalan Remaja Dengan Lingkungan Keluarga dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 3 Mojosongo Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. UMS: Tidak Diterbitkan.
Arikunto, Suarsimi. 1998. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
A. Tabrani. 1991. Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan Dan Pengajaran. Bandung: Remadja Karya.
Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Elizabeth B Hurlock. 1993. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Hadi, Sukrisno. 2007. Metode Reserch Jilid I. Yogyakarta:  Andi Offset.
Hamdani. 2011. Strategi Beljar Mengajar. Bandung. Pustaka Setia.
Jahja Y. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.
Khairuddin. 1997. Sosiologi Keluarga. Yogyakarta:Liberty.
Lestari, Iwan Tri. 2011. Pengaruh Kedisiplinan Belajardan Kecerdasan Spiritual Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Banyudono Boyolali Tahun Ajaran 3010/2011. Skripsi. UMS: Tidak Diterbitkan.
Poerwadarminta. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Sardiman A.M. 2001. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Soemarso S.R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.

Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CVAlfabeta.
________. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.
________. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D). Bandung: CV Alfabrta.
Sukirno, Agus. (2013). Pengaruh Lingkungan Keluarga, Motivasi Belajar Dan Minat Kompetensi Keahlian Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK 1 Pundong. Dalam ePrints@UNY Lumbung Pustaka Universitas Negeri Yogyakarta [Online], 10 Halaman. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10493 [24 Desember 2014].

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:  Remaja Rosdakarya.
Sutari Imam Bernadib.1989. Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis. Yogyakarta: Andi Offset.
Winkel W. S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.