A.
JUDUL
PENGARUH
DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA
KELAS XI JURUSAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR KABUPATEN NGAWI
B.
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang Masalah
Menurut Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 menyebutkan
bahwa:
“Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan
Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu
kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan
nasional”.
Menurut Sa’ud, Dalam Dictionary of Education (dalam Sarjono,
2013: 23), pendidikan merupakan (a) proses dimana seseorang mengembangkan
kemampuannya, sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya dalam masyarakat
dimana dia hidup, (b) proses sosial dimana orang dikontrol (khusus yang datang
dan sekolah), sehingga mereka dapat memperoleh dan mengalami perkembangan
kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum. Pendidikan menurut KBBI
adalah “Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan”. Pendidikan merupakan jalan seseorang untuk
memperbaiki diri menjadi lebih baik.
Menurut Sutikno (dalam Sarjono, 2013:
24) mendefinisikan:
“Pendidikan adalah memberikan pembekalan yang
tidak ada pada masa anak-anak, akan tetapi kita membutuhkan pada waktu dewasa.
Usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan carayang tidak langsung
untuk membantu anak dalam pembentukan kecakapan-kecapakan foundamental secara
intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia”.
Dari
dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses
perubahan sikap dan tingkah laku yang mengarah pada kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan merupakan hal yang
penting dan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan, baik dalam keluarga, masyarakat maupun bangsa. Keberhasilan rumah tangga dipengaruhi oleh pendidikan. Dengan
pendidikan tinggi seseorang akan lebih mudah menghadapi permasalahan yang
timbul dalam rumah tangga termasuk mendidik anak-anaknya. Pendidikan merupakan
titik tolak dari perkembangan organisasi masyarakat, karena ketika di
lingkungan masyarakat terdapat Sumber Daya Manusia yang berkualitas, akan
menghasilkan kerukunan dan kemajuan dalam organisasi masyarakat tersebut.
Pendidikan juga menjadi tolok ukur bagi sebuah negara, karena mutu pendidikan
yang baik akan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas melalui
pembelajaran. Keberhasilan sebuah
pendidikan bisa dilihat dari prestasi belajar peserta didik.
Prestasi adalah suatu hasil yang
dicapai seseorang dari suatu kegiatan yang telah dilakukan yang dipengaruhi
oleh beberapa faktor, baik dari luar maupun dari dalam diri peserta didik.
Menurut Sardiman A.M (2001:46) mengemukakan bahwa “prestasi adalah kemampuan
yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik
dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar”. Sedangkan A. Tabrani
(1991:22) mengemukakan bahwa “prestasi adalah kemampuan nyata (actual ability) yang dicapai individu
dari satu kegiatan atau usaha”. Muhibbin Syah (2008: 144-145) mengemukakan
bahwa “Prestasi Belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program”. Prestasi merupakan
realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang
dimiliki seseorang (Nana Syaodih Sukmadinata, 2003: 102).
Belajar menurut Robert. M. Gagne
dalam bukunya The Conditioning of
learning mengemukakan bahwa:
“learning is a change in human disposition
or capacity, wich persists over a period time, and wich is not simply
ascribable to process of growth ; belajar adalah perubahan yang terjadi
dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya
disebabkan oleh proses pertumbuhan saja”.
Slameto (2010: 2) mengemukakan
bahwa “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan”. Belajar adalah
proses individu untuk merubah tingkah lakunya. Belajar dapat dipengaruhi oleh
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor intrnal berasal dari dalam diri
individu, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri
individu. Faktor internal dapat berupa faktor jasmaniah, faktor psikologi dan
faktor kelelahan. Faktor eksternal dapat berupa faktor keluarga, faktor
sekolah, dan faktor masyarakat.
Menurut Hendi Somantri (2007: 19),
“Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, pengiktisaran, dan pelaporan
transaksi keuangan perusahaan yang terjadi dalam suatu periode tertentu”.
Sedangkan menurut AAA (American
Accounting Association) (dalam Soemarso 2004: 3) “Akuntansi adalah proses
pengidentifikasian, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk
memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas
bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.
Dari definisi di atas dapat
disimpulkan, prestasi belajar akuntansi adalah hasil dari proses pembelajaran
akuntansi yang dicapai oleh individu yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
dinyatakan dalam bentuk angka. Prestasi belajar ini dapat digunakan sebagai
evaluasi peserta didik dan guru maupun orang tua dari peserta didik tersebut.
Ketidakberhasilan peserta didik dalam belajar akuntansi dapat dilihat dari
prestasi belajarnya. Ketidakberhasilan ini tidak sepenuhnya karena peserta
didik tidak mampu mengikuti pelajaran yang diajarkan atau karena tidak pandai,
tapi bisa saja karena faktor keluarga
atau dari ketidakdisiplinan peserta didik.
Kecamatan Karanganyar merupakan
bagian dari Kabupaten Ngawi yang merupakan daerah pedesaan. Kecamatan
Karanganyar terletak di bagian utara Kabupaten Ngawi dan dikelilingi hutan
jati. Merupakan daerah yang jauh dari perkotaan, hal ini menyebabkan kurangnya
lapangan kerja di daerah tersebut. Umumnya warga di kecamatan Karanganyar hanya
berprofesi sebagai petani. Sedikit warga disana yang berprofesi sebagai Pegawai
Negeri, wirausaha, bahkan banyak warga yang merantau keluar daerah untuk
sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ketika orang tua sibuk dengan
aktivitasnya yang padat, banyak anak yang kehilangan perhatian. Keadaan ini
bisa berpengaruh pada proses belajar anak. Tidak hanya orang tua tetapi
keluarga dan lingkungan masyarakat juga berpengaruh pada tingkat pencapaian
prestasi oleh anak.
Penelitian ini akan mengarah pada permasalahan
prestasi belajar akuntansi yang dicapai oleh siswa kelas XI SMK Negeri 1
Karanganyar Kabupaten Ngawi. Pada kenyataannya, prestasi belajar yang dicapai
oleh siswa kelas XI Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Ngawi tidak
sedikit yang dibawah standar kelulusan. Siswa yang masih belum memenuhi standar
kelulusan sekitar 25% - 30%. Kebanyakan orang tua dari siswa kelas XI Jurusan
Akuntansi SMK Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Ngawi berprofesi sebagai petani
dan merantau ke luar daerah. Ketika seorang anak atau siswa ditinggal orang
tuanya untuk merantau, anak akan tinggal bersama nenek dan kakeknya atau sanak
saudara. Pengawasan dari orang tua akan berkurang, sehingga siswa tersebut harus
mampu mandiri dan mampu menjaga dirinya dari pengaruh lingkungan. Tidak berbeda
halnya dengan anak yang orang tuanya berprofesi sebagai petani. Kenyataanya
memang anak tidak jauh dari orang tua, tetapi intensitas kesibukan orang tua
yang berprofesi sebagai petani cukup tinggi. Hal ini menyebabkan kurangnya
komunikasi dan perhatian orang tua terhadap anak.
Dari latar belakang masalah diatas,
maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN
KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTASI SISWA KELAS XI JURUSAN AKUNTASI SMK
NEGERI 1 KARANGANYAR KABUPATEN NGAWI”.
2.
Identifikasi
Masalah
Dari
latar belakang di atas dapat diidentifikasi bahwa prestasi pendidikan dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Ada faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal
merupakan faktor yang berasal dari diri sendiri. Faktor internal dapat berupa (a)
faktor jasmaniah misalnya kesehatan, atau cacat tubuh. (b) faktor psikologi
misalnya intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.
(c) faktor kelelahan yang terlihat dari lemah lunglainya tubuh dan timbulnya
kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan untuk faktor eksternalnya
dapat berupa (a) faktor keluarga misalnya cara orang tua mendidik anak, relasi
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, mengertian orang tua
dan latar belakang kebudayaan. (b) faktor sekolah misalnya metode belajar,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin
sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran,
keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. (c) faktor masyarakat misalnya
kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat (Slameto, 2010:
54-72).
3.
Pembatasan
Masalah
Permasalahan yang terkait dengan
judul yang diangkat di atas sangat luas, sehingga tidak dapat dijangkau
sepenuhnya, oleh karena itu harus ada pembatasan masalah agar persoalan yang
diteliti lebih terfokus.
Pembatasan
masalah ini untuk membatasi ruang lingkup dan faktor masalah yang diteliti
antara lain sebagai berikut :
1.
Penelitian ini
dilaksanakan pada siswa kelas XI Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Karanganyar
Kabupaten Ngawi.
2.
Disiplin
belajar dibatasi pada
pemanfaatan waktu untuk belajar dan ketepatan waktu dalam mengikuti
pembelajaran.
3.
Lingkungan keluarga
dibatasi pada pengawasan orang tua pada
belajar anak.
4.
Prestasi belajar
akuntansi dibatasi pada pemahaman mata pelajaran akuntansi.
4.
Rumusan
Masalah
a. Apakah
ada pengaruh disiplin belajar
terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Jurusan Akuntansi SMK Negeri
1 Karanganyar Kabupaten Ngawi?
b. Apakah
ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi siswa
kelas XI Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Ngawi?
c. Apakah
ada pengaruh disiplin belajar dan
lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Jurusan
Akuntansi SMK Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Ngawi?
5.
Tujuan
Penelitian
a. Untuk
mengetahui pengaruh disiplin belajar
terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Jurusan Akuntansi SMK Negeri
1 Karanganyar Kabupaten Ngawi.
b. Untuk
mengetahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi siswa
kelas XI Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Ngawi.
c. Untuk
mengetahui pengaruh disiplin belajar
dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI
Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Ngawi.
6.
Manfaat
Penelitian
a. Manfaat
Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat
memperjelas pengaruh disiplin belajar
dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI Jurusan Akuntansi
SMK Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Ngawi.
b. Manfaat
Praktis
a) Bagi
peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan
sekaligus mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh ke dalam kehidupan
sehari-hari.
b) Bagi
mahasiswa
Penelitian
ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bagi mahasiswa agar selalu bersikap
disiplin belajar dan meningkatkan
prestasi belajar, tidak hanya akuntansi
tetapi juga prestasi belajar untuk semua mata pelajaran.
c) Bagi
pihak lain
Sebagai
bahan masukan dalam melaksanakan penelitian berikutnya yang sejenis.
C.
TINJAUAN
PUSTAKA
1.
Kajian
Teori
1.
Tinjauan
Prestasi Belajar Akuntansi
a.
Pengertian
Prestasi
Menurut Hamdani (2011:137) bahwa “Prestasi
adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara
individual maupun kelompok”. Menurut Sardiman A.M (2001:46) menyatakan bahwa,
“Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara beberapa
faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam
belajar”. Sedangkan A. Tabrani (1991:22) berpendapat bahwa “Prestasi adalah
kemampuan nyata (actual ability) yang
dicapai individu dari satu kegiatan atau usaha”.
Dari beberapa definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil dari kemampuan nyata individu dalam
melakukan suatu kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik kegiatan
individu maupun kegiatan kelompok.
b.
Pengertian
Belajar
Menurut Djamarah (2002:13), “Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif,
afektif, dan psikomotor”. Slameto (2010: 2) mengemukakan bahwa “Belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan”.
Definisi belajar menurut W. S. Winkel
(1986:36) bahwa :
“Belajar
adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara
relatif konstan dan berbekas”.
Menurut
Sudjana, N (2005:28) menyatakan bahwa:
“Belajar
bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah proses yang ditandai
dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses
belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya,
pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya. Keterampilannya, kecakapan dan
kemampuannya, daya reaksinya, daya pemahamannya, dan lain-lain aspek yang ada
pada individu”.
Belajar
adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh manusia untuk menambah pengetahuan
yang ada dalam dunia dengan suatu pengalaman yang sangat berarti dan memiliki
makna yang tinggi ( Jahja Y, 2011:387).
Dari definisi belajar diatas, dapat
diambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu kegiatan dalam lingkungan untuk menghasilkan
perubahan tingkah laku individu. Perubahan itu dapat berupa perubahan
pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan
kemampuan, daya reaksi, daya pemahaman, dan lainnya. Perubahan ini juga bisa
bersifat konstan dan berbekas. Faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor
intern dan faktor ekstern.
Menurut Sukmadinata, Syaodih N,
(2003:162) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar antara
lain :
1) Faktor-faktor
dalam diri individu
Faktor-faktor
tersebut menyangkut aspek jasmaniah maupun rohaniah dari individu.
2) Faktor-faktor
lingkungan
Keberhasilan
belajar juga dapat dipengaruhi dari luar dirisiswa, baik faktor fisik maupun
sosial-psikologi yang berada pada lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
c.
Pengertian
Prestasi Belajar Akuntansi
a)
Pengertian
Prestasi Belajar
Prestasi belajar
terdiri dari dua kata, yaitu “prestasi” dan “belajar”. Prestasi adalah hasil
dari kemampuan nyata individu dalam melakukan suatu kegiatan, sedangkan belajar
adalah suatu kegiatan dalam lingkungan untuk menghasilkan perubahan tingkah
laku individu. Perubahan itu dapat berupa perubahan pengetahuan, pemahaman,
sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan, daya reaksi,
daya pemahaman, dan lainnya. Perubahan ini juga bisa bersifat konstan dan
berbekas.
Menurut Winkel (1996:226) “Prestasi
belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa
dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya”.
Sedangkan Poerwanto (2007) mengatakan bahwa, “prestasi
belajar yaitu hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang
dinyatakan dalam raport”. Prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai
seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat, prestasi belajar dikatakan
sempurna apabila memenuhi tiga aspek, yaitu: kognitif, afektif dan psikomotor,
sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu
memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut (Nasution S, 1987).
Dari
definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah kesempurnaan
hasil belajar individu atau kemampuan individu dalam kegiatan belajar yang
biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai dan disajikan dalam raport atau laporan
hasil belajar. Untuk mengetahui prestasi yang dicapai individu, perlu diadakan
evaluasi terlebih dahulu.
b)
Pengertian
Akuntansi
American
Accounting Assosiation (dalam Soemarso 2004: 3), mendefinisikan akuntansi sebagai:
“......
proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka
yang menggunakan informasi tersebut.
Definisi
ini mengandung dua pengertian, yakni :
a. Kegiatan
akuntansi
Bahwa
akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan
pelaporan informasi ekonomi.
b. Kegunaan
akuntansi
Bahwa
informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalan
penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan”.
Sedangkan menurut Wild & Kwok
(dalam Agoes S, Trisnawati E, 2014:1), berpendapat bahwa “Akuntansi adalah
sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan”.
Dari definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa akuntansi adalah suatu proses yang terdiri dari
pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi yang dibutuhkan
oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk pengambilan keputusan dimasa yang
akan datang.
Berdasarkan teori-teori diatas dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar akuntansi adalah bukti keberhasilan siswa
dalam belajar akuntansi dalam jangka waktu tertentu yang diwujudkan dalam
bentuk angka.
2.
Tinjauan
Disiplin Belajar
a.
Pengertian
Disiplin Belajar
Menurut Elizabeth B. Hurlock (1993:82)
bahwa:
Disiplin
berasal dari kata yang sama dengan “disciple” yakni seorang yang belajar dari
atau secara suka rela mengikuti seorang pemimpin. Orang tua dan guru merupakan
pemimpin dan anak merupakan murid yang belajar dari mereka cara hidup yang
menuju ke hidup yang berguna dan bahagia. Jadi disiplin merupakan cara
masyarakat mengajar anak perilaku moral yang disetujui kelompok (37).
Menurut Poerwadarminta (2003), “Disiplin
adalah latihan batin dan waktu dengan maksud supaya segala perbuatannya selalu
menaati tata tertib”. Sedangkan menurut Departemen Pendidikan Nasional (2014),
menyatakan bahwa “Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata
tertib dsb)”.
Disiplin menurut Arikunto (1993:114),
adalah sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang dalam
bentuk-bentuk aturan. Menurut Suharsimi (dalam Singgih, 2012: 81) “Disiplin
merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap
bentuk-bentuk aturan dimana aturan terebut diterapkan oleh orang yang
bersangkutan maupun berasal dari luar”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa disiplin adalah kesediaan seseorang untuk mentaati peraturan yang telah
ditetapkan dalam rangka pengendalian dan perubahan diri.
Dengan demikian pengertian disiplin
belajar adalah suatu bentuk kesediaan siswa untuk mentaati peraturan yang telah
dibuat sendiri atau pihak lain dalam melakukan proses belajar untuk memperoleh
perubahan dan pengendalian diri.
b.
Indikator
Disiplin Belajar
Indikator disiplin belajar menurut Perquin
dan Gufron dalam Murwani (2007 : 22) adalah tingkah laku dan perbuatan ke arah
tertib, yaitu:
a) Disiplin
dalam hubungannya dengan waktu belajar
b) Disiplin
yang ada hubungannya dengan tempat belajar
c) Disiplin
yang ada hubungannya dengan norma dan peraturan belajar.
Berikut
ini penjelasan tentang disiplin belajar :
1) Disiplin
dalam hubungannya dengan waktu
Dalam hal ini seorang mahasiswa mampu
mengikuti proses perkuliahan dengan tepat waktu. Mahasiswa mampu disiplin
menggunakan waktu belajarnya diluar jam perkuliahan sesuai jadwal yang
dibuatnya sendiri baik di siang hari, malam hari maupun di hari libur.
Mahasiswa juga bisa membagi waktu antara kegiatan di kampus, kegiatan dengan
teman, istirahat dan waktu untuk belajar.
Mahasiswa yang disiplin waktu yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar akuntansi akan tampak sebagai berikut:
a) Berupaya
untuk belajar terus menerus
b) Dalam
belajarnya selalu dilandasi dengan kesungguhan
c) Belajar
sesuai jadwal yang telah dibuat
d) Dapat
memanfaatkan waktu dengan baik antara belajar dan bersosialisasi dengan teman
e) Mampu
menyelesaikan tugas yang diberikan dosen tepat pada waktunya.
2) Disiplin
yang ada hubungannya dengan tempat belajar
Dalam hal ini mahasiswa dituntut untuk
menjaga lingkungan kelas dan lingkungan kampus agar tercipta suasana yang
nyaman untuk belajar, selain itu mahasiswa wajib menjaga tempat belajar dirumah
seperti menjaga kerapian dan kebersihan dan juga lingkungan sekitarnya.
Ciri – ciri mahasiswa yang disiplin
sehubungan dengan tempat belajar yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi
sebagai berikut :
a)
Belajar pada tempat
yang telah disediakan agar tidak mengganggu orang lain atau terganggu orang
lain
b)
Selalu disiplin dalam
menjaga kebersihan tempat belajar dan lingkungan sekitar
3) Disiplin
yang ada hubungannya dengan norma dan peraturan dalam belajar.
Dalam hal ini mahasiswa wajib menaati
peraturan dan kewajiban yang telah ditetapkan oleh pihak kampus. Selain itu
mahasiswa juga wajib menghormati kedua orang tua, rektor, dekan, dosen dan
seluruh staff kampus.
Mahasiswa yang disiplin akan nampak
sebagai berikut :
a) Selalu
menaati peraturan yang telajh ditetapkan dimanapun mahasiswwa itu berada, baik
ketika dikampus, diluar kampus, dirumah maupun dimasyarakat
b) Datang
tepat waktu ke kampus dan mengikuti proses perkuliahan sesuai jadwwal
c) Membuat
jadwal belajar dirumah yang harus dilaksanakan meskipun tidak ada ujian dan
tidak ada tugas
d) Belajar
pada tempat yang telah disediakan agar tidak mengganggu orang lain dan tidak
terganggu orang lain.
3.
Tinjauan
Lingkungan Keluarga
a.
Pengertian
Lingkungan
Menurut Darsono (1992) bahwa
“lingkungan merupakan semua benda atau kondisi di mana manusia dan aktivitasnya
termasuk di dalamnya, yang terdapat di dalam ruangan di mana manusia tersebut
mempengaruhi kelangsungan hidupnya”. Menurut Sutari Imam Bernadib (1989:118)
“adapun yang disebut alam sekitar atau lingkungan adalah sesuatu yang ada di
sekelilingnya”.
J. P. Chaplin (dalam Syamsu Yusuf,
2000) mengemukakan bahwa “lingkungan merupakan keseluruhan aspek atau fenomena
fisik atau sosial yang mempengaruhi perkembangan individu”. Sementara Joe
Kathena (dalam Syamsu Yusuf, 2000) berpendapat bahwa “lingkungan merupakan
segala sesuatu yang berada di luar individu yang meliputi fisik dan sosial
budaya”. Menurut Sartain (seorang ahli psikologi Amerika) (dalam Pratistya Nor
Aini, 2012: 7) “Lingkungan ialah meliputi semua kondisi-kondisi dalam dunia ini
yang dalam cara-cara tertentu mempengaruuhi tingkah laku, pertumbuhan,
perkembangan atau life processes
kecuali gen-gen dan bahkan gen-gen dapat pula dipandang sebagai menyiapkan
lingkungan (to provide environment)
bagi gen lain”.
Dari definisi di atas dapat
disimpulkan lingkungan sebagai sesuatu yang ada disekeliling manusia yang dapat
mempengaruhi kelangsungan hidupnya. Lingkungan yang baik akan menghasilkan
manusia yang baik dan sebaliknya, lingkungan yang buruk akan menghasilkan
manusia yang buruk pula. Lingkungan merupakan faktor utama yang mempengaruhi
perkembangan individu.
b.
Pengertian
Keluarga
Khairuddin (1997:04) berpendapat bahwa
“keluarga adalah kelompok primer yang terpenting dalam masyarakat”. Keluarga
adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga
(Duvall dan Logan, 1986). Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) mengatakan
bahwa “keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan”.
Sedangkan Boilon dan Maglaya (1978)
berpendapat bahwa “keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam
satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka
saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan budaya”.
Sudardja Adiwikarya, Sigelman dan
Shaffer (dalam Syamsu Yusuf, 2000) mereka berpendapat bahwa “keluarga merupakan
unit terkecil yang bersifat universal, artinya terdapat pada setiap masyarakat
di dunia (universe) atau suatu sistem sosial yang terpancang (terbentuk) dalam
sistem sosial yang lebih besar”.
Dari pengertian keluarga di atas dapat
disimpulkan bahwa keluarga adalah organisasi terkecil dalam masyarakat memiliki
hubungan darah, perkawinan atau adopsi yang saling ketergantungan satu dengan
yang lain dan mempertahankan budaya. Keluraga berperan penting dalam mendidik anak.
Perkembangan anak di pengaruhi oleh keluarga.
c.
Ciri-Ciri
Keluarga
Ciri-ciri umum keluarga yang
dikemukakan oleh Mac Iver and Page (dalam Khairuddin, 1997:6):
1)
Keluarga merupakan hubungan perkawinan
2)
Berbentuk perkawinan atau susunan
kelembagaan yang berkenaan dengan hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk dan
dipelihara.
3)
Suatu sistem tata nama, termasuk bentuk
perhitungan garis keturunan
4)
Ketentuan-ketentuan ekonomi yang
dibentuk oleh anggota-anggota kelompok yang mempunyai ketentuan khusus terhadap
kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai
keturunan dan membesarkan anak
5)
Merupakan tempat tinggal bersama, rumah
atau rumah tangga yang walau bagaimanapun, tidak mungkin menjadi terpisah
terhadap kelompok keluarga.
Khairuddin
(1997:8) berpendapat ciri-ciri khusus keluarga sebagai berikut:
1) Kebersamaan
2) Dasar-dasar
emosional
3) Pengaruh
perkembangan
4) Ukuran
yang terbatas
5) Tanggung
jawab para anggota
6) Aturan
kemasyarakatan
7) Sifat
kekekalan dan kesementaraannya.
d.
Pengertian
Lingkungan Keluarga
Menurut
Gunarsa (2009:5) bahwa lingkungan keluarga adalah “lingkungan pertama yang
mula-mula memberi pengaruh yang mendalam bagi anak”. Menurut Hasbullah (2008:38)
yaitu “lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang utama dan
pertama bagi anak, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat
didikan dan bimbingan. Dan dikatakan sebagai lingkungan yang utama karena
sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga”. Kemudian Barnadib
(1999:120) mengemukakan “lingkungan keluarga adalah lingkungan yang bertanggung
jawab atas kelakuan, pembentukan kepribadian, kasih sayang, perhatian,
bimbingan, kesehatan dan suasana rumah”.
Dari
uraian di atas, maka lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama dan utama
yang berpengaruh pada perkembangan anak. Keluarga merupakan lingkungan pertama
yang memberikan pendidikan dan sebagian besar kehidupan anak adalah di dalam
keluarga. Keluarga yang harmonis akan menghasilkan anak yang berkepribadian
baik. Di lingkungan keluarga, anak akan mendapatkan kasih sayang, perhatian dan
bimbingan dari anggota keluarga.
e.
Indikator
Lingkungan Keluarga
Adapun
indikator – indikator lingkungan keluarga adalah sebagai berikut :
a)
Cara mendidik orang tua
terdiri dari membimbing, komunikasi dua arah, menciptakan lingkungan belajar,
responsif terhadap kebutuhan anak, motivasi (dorongan)
b)
Hubungan antara anggota
keluarga terdiri dari rasa kooperatif orang tua, rasa kasih sayang orang tua,
rasa pengertian dan keterbukaan anggota keluarga.
2.
Penelitian
Terdahulu Yang Relevan
Dalam
penelitian ini penulis mengacu pada penelitian terdahulu yang relevan dengan
penelitian yang dilakukan saat ini. Berikut ini penulis akan menguraikan
hasil-hasil penelitian terdahulu antara lain :
1. Jurnal
Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol. X, No. 1, Tahun 2012 yang ditulis oleh
Singgih Tego Saputro dan Pardiman dengan judul “Pengaruh Disiplin Belajar dan
Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Prestasi belajar Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009 Fakultas ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta” yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Akuntansi Angkatan 2009 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Economic
Education Analisys Journal yang ditulis oleh Iyut
Sustiasih Sudikno dan Yustina Sri Aminah dengan judul “Pengaruh Lingkungan
Keluarga, Lingkungan Sekolah, Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Ekonomi Siswa SMA Kelas XI IPS SMA PGRI 1 Taman Pemalang”
menyimpulkan bahwa jika lingkungan keluarga mengalami kenaikan satu satuan maka
prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA
PGRI 1 Taman Pemalang akan mengalami kenaikan.
Pengaruh
Disiplin Belajar (X1) dan Lingkungan Keluarga (X2) Terhadap
Prestasi Belajar (Y)
1.
Pengaruh
Disiplin Belajar (X1) Terhadap Prestasi Belajar (Y) Akuntansi
Berdasarkan penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Singgih Tego Saputro dan Pardiman dengan judul “Pengaruh
Disiplin Belajar dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Prestasi belajar
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009 Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta” yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009 Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta, dengan rx1y = 0,587; r2x1y =
0,345; dan thitung = 7,780. Berdasarkan penelitian tersebut dapat
dikatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara kedisiplinan belajar terhadap
prestasi belajar.
2.
Pengaruh
Lingkungan Keluarga (X2) Terhadap Prestasi Belajar (Y) Akuntansi.
Berdasarkan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Iyut Sustiasih Sudikno dan Yustina Sri
Aminah dengan judul “Pengaruh Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah, Disiplin
Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa SMA Kelas
XI IPS SMA PGRI 1 Taman Pemalang” menyimpulkan bahwa jika lingkungan keluarga
mengalami kenaikan satu satuan maka prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS
SMA PGRI 1 Taman Pemalang akan mengalami
kenaikan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengujian statistik dengan SPSS pada
variabel Lingkungan Keluarga diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,006 yang
lebih kecil dari 0,05.
3.
Pengaruh
Disiplin Belajar (X1) dan Lingkungan Keluarga (X2)
Terhadap Prestasi Belajar (Y)
Akuntansi
Dari
hubungan ini, dapat digambarkan bahwa dengan disiplin belajar siswa dapat
meningkatkan prestasi belajar. Semakin disiplin seorang siswa, maka akan
semakin meningkat prestasi belajarnya. Semakin tinggi dukungan lingkungan
keluarga siswa, maka akan meningkatkan prestasi belajar, sebaliknya semakin
rendah dukungan lingkungan keluarga siswa, akan semakin rendah pula prestasi
belajarnya. Dengan demikian, baik secara langsung maupun tidak langsung
disiplin belajar dan lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap prestasi
belajar.
3.
Kerangka
Berpikir
Untuk
memperjelas pelaksanaan penelitian dan mempermudah dalam pemahaman dan
penganalisaan maka perlu dibuat kerangka berpikir sebagai berikut :
1
Prestasi
Belajar Akuntansi (Y)
|
3
2
Keterangan :
a. Variabel
Bebas (Variabel Independen)
Yaitu variabel yang
mempengaruhi atau yang menimbulkan munculnya variabel terikat. Variabel Bebas
dalam penelitian ini yaitu Disiplin Belajar (X1) dan Lingkungan
Keluarga (X2).
b. Variabel
Terikat (Variabel Dependen)
Yaitu variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas. Variabel terikat
dalam hal ini adalah Prestasi Belajar Akuntansi (Y).
4.
Hipotesis
Menurut
Sugiyono (2010:70) “Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan”.
Dengan demikian
hipotesis yang ajukan oleh peneliti adalah :
A. Disiplin
belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI
jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Ngawi.
B. Lingkungan
keluarga berpengaruh positif terhadap prestasi
belajar akuntansi siswa kelas XI jurusan akuntansi SMK Negeri 1
Karanganyar Kabupaten Ngawi.
C. Disiplin
belajar dan lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap prestasi belajar
akuntansi siswa kelas XI jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Karanganyar Kabupaten
Ngawi.
D.
METODE
PENELITIAN
1.
Jenis
dan Desain Penelitian
a. Jenis
Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
asosiatif karena penelitian ini untuk mengetahui pengaruh antara variabel satu
dengan variabel yang lain atau lebih. Penelitian ini juga merupakan penelitian
kuantitatif karena data yang diperoleh dari populasi penelitian dianalisis
sesuai dengan metose dtatistik yang digunakan kemudian diinterpretasikan.
b. Desain
Penelitian
Penelitian ini mempunyai bentuk hubungan
kasual yang merupakan hubungan sebab akibat, jika X maka Y artinya jika
disiplin belajar dan lingkungan keluarga maka prestasi belajar akan meningkat.
2.
Tempat
dan Waktu Penelitian
a.
Tempat
Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Ngawi
b.
Waktu
Penelitian
Penelitian ini akan
dilaksanakan pada bulan Mei 2016 sampai dengan selesai.
3.
Populasi,
Sampel dan Sampling
a.
Populasi
Menurut Sugiyono (2006:72) bahwa, “Populasi adalah wilayah
yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas XI
jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Ngawi.
b.
Sampel
Menurut Arikunto
(2006:131) menyatakan bahwa, “Sampel
adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti”. Menurut Sugiyono (2006:73) bahwa, “sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 50% dari jumlah populasi
yaitu 40 mahasiswa.
c.
Sampling
Menurut Sugiyono (2006:73) menyatakan bahwa,
“teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel”. Menurut Arikunto
(2006:131-142) ada dua cara pengambilan sampel, yaitu:
1. Random
Sampling
Teknik sampling ini diberi random sampling karena dalam
pengambilan sampelnya itu, peneliti “mencampur” subjek-subjek didalam populasi
dianggap sama. Menurut Arikunto (2006:136-138) menyebutkan bahwa random sampling
ada 3 cara:
a.
Undian
(untung-untungan)
b.
Ordinal (tingkatan
sama)
c.
Menggunakan tabel bilangan random
2. Non
Random Sampling
a.
Stratified Sample
b.
Area Probability Sample
c.
Proportional Sample
d.
Purposive Sample
e.
Quota Sample
f.
Cluster Sample
g. Double
Sample
Teknik
pengambilan sample yang dilakukan dalam penelitian ini adalah perpaduan antara
proporsional random sampling dengan cara undian. Berikut ini adalah tabel proporsional random sampling dengan cara undian
pada siswa kelas XI jurusan akuntansi SMK Negeri 1
Karanganyar Kabupaten Ngawi.
Kelas
|
Jumlah siswa
|
A
|
20
|
B
|
20
|
Jumlah
|
40 siswa
|
Rumus :
Keterangan:
n = jumlah siswa
tiap kelas
k = jumlah
seluruh mahasiswa (populasi)
Setelah sampel setiap kelas diambil secara
proporsional, maka setiap kelas diambil dngan cara undian. Cara ini memberi
kesempatan setiap individu dalam setiap kelas untuk menjadi sampel.
4.
Definisi
Operasional Variabel
Variabel
Dependen
a. Prestasi
Belajar (Y)
Prestasi Belajar adalah hasil kemampuan
belajar siswa yang ditunjukkan dengan angka. Pada penelitian ini diukur dengan
skala Likert dari angka 1 sampai dengan 5. Semakin tinggi skor menunjukkan
semakin tinggi prestasi belajar. Prestasi belajar diukur dengan faktor fisik,
minat, disiplin, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Dari ke delapan indikator dari a sampai dengan f skor yang
diperoleh dari angket dijumlahkan untuk memperoleh hasil regresi.
Variabel
Independen:
a. Disiplin
Belajar (X1)
Disiplin belajar adalah
kesediaan seorang siswa untuk mengikuti peraturan yang dibuat sendiri atau
pihak lain. Pada penelitian ini diukur dengan skala Likert dari angka 1 hingga
5. Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi kedisiplinan siswa. Disiplin
belajar dapat diukur dengan disiplin tempat, disiplin waktu, dan disiplin
peraturan belajar. Dari ketiga indikator
dari a hingga c skor yang diperoleh dari angket dijumlahkan untuk memperoleh
hasil regresi.
b. Lingkungan
Keluarga (X2)
Lingkungan keluarga adalah kelompok
masyarakat terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Pada penelitian ini
diukur dengan skala Likert dari angka 1 hingga 5. Semakin tinggi skor
menunjukkan semakin tinggi dukungan dari lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga
dapat diukur dengan didikan orang tua, relasi antara anggota keluarga, suasana
rumah, dan keadaan ekonomi keluarga. Dari keempat indikator dari a hingga d
skor yang diperoleh dari angket dijumlahkan untuk memperoleh hasil regresi.
5.
Teknik
dan Instrumen Pengumpulan Data
a. Teknik
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan yang
digunakan data dalam penelitian ini ada 2 yaitu :
1. Metode
Dokumentasi
Menurut
Arikunto (2006:158) “dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai
hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen,
rapot, agenda dan sebagainya”. Metode dokumentasi ini dimaksudkan untuk
memperoleh data tentang prestasi belajar akuntansi mahasiswa yang meliputi mana
mahasiswa, nomor induk mahasiswa, dan nilai mahasiswa Pendidikan Akuntansi,
Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun ajaran 2013/2014 yang diambil dari dokumen Universitas.
2. Metode Angket
Menurut
Arikunto (2006:151) “angket adalah pertenyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal
yang ia ketahui”.
Dalam penelitian ini yang digunakana
adalah jenis angket langsung yang tertutup karena responden hanya memberi tanda
pada salah satu jawaban yang dianggap paling benar.
Tabel
Kisi-kisi Angket
No
|
Variabel
|
Indikator
|
Deskriptor
|
Butir
soal
|
1
|
Didiplin
belajar
|
1. Dalam
hubungannya dengan waktu
2. Disiplin
yang ada hubungannya dengan tempat belajar
3. Disiplin
yang ada hubungnnya dengan norma dan peraturan yang ada dalam belajar
|
1) Datang
ke kampus tepat waktu
2) Berada
di kelas ketika dosen masuk kelas
3) Mengikuti
perkuliahan sampai selesai
4) Mengumpulkan
tugas yang diberikan dosen tepat waktu
5) Menepati
waktu belajar yang telah disusun
6) Memanfaatkan
waktu belajar khusus mata kuliah yang sulit
1) Memanfaatkan
fasilitas perpustakaan dengan maksimal
2) Setelah
pulang kuliah, meletakkan tas dan sepatu pada tempatnya
3) Meletakkan
alat-alat belajar sesuai dengan tempatnya
4) Belajar
pada tempat yang telah disediakan agar tidak terganggu atau mengganggu orang
lain
5) Memanfaatkan
vasilitas internet secara maksimal sebagai sumber informasi belajar
1) Mentaati
tata tertib
2) Memberi
keterangan yang jelas apabila tidakhadir ke sekolah untuk mengikuti
perkuliahan
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
|
2
|
Lingkungan
keluarga
|
1. Cara
mendidik orang tua
2. Hubungan
antara anggota keluarga
|
1) Membimbing
2) Sabar
3) Komunikasi dua arah
4) Motivasi
5) Respon terhadap kebutuhan anak
1) Kasih sayang orang tua
2) Pengertian
orang tua
3) Keterbukaan
anggota keluarga
|
1,2
3
4,5
6
7,8
9,10
11
12,13
|
Setelah
kisi-kisi angket dibuat kemudian membuat item-item pertanyaan disertai dengan
alternatif jawaban yang kemudian disusun sebagai pedoman pengisian angket.
Setelah
membuat item-item pertanyaan kemudian menentukan skor atau skala penelitian
dari item-item yang disusun. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket berskala likert dengan gradiasi dari sangat positif ke sangat negatif
(Sugiyono, 2004:74) sebagai berikut :
a. Jika
pertanyaan positif
1) Selalu =
4
2) Sering =
3
3) Kadang-kadang =
2
4) Tidak pernah =
1
b. Jika
pertanyaan negati
1) Selalu =
1
2) Sering =
2
3) Kadang-kadang =
3
4) Tidak pernah =
4
Uji
Instrumen
1. Uji
Validitas
Menurut Arikunto (2006:170), “validitas merupakan
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Cara
mengukur validitas dengan product moment angka kasar dengan rumus sebagai
berikut :
Keterangan
rxy :
koefisien korelasi antara skor item dan skor total
n :
jumlah subyek peneliti
: jumlah hasil kali skor item dan skor
total
:
jumlah dari skor item kuadrat
:
jumlah skor total kuadrat
: jumlah tiap item
: jumlah tiap total item
Jika rxy
> rtabel pada taraf signifikan antara 5% berarti item (butir
soal) valid dan sebaliknya rxy < rtabel maka butir
soal tersebut tidak valid sekaligus tidak memiliki persyaratan.
2. Uji
Reliabilitas
Menurut Arikunto (2006:180),
“reliabilitas merupakan suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.
Menurut Arikunto (2006:196) pengukuran reliabilitas mengunakan rumus Cronbach
Alpha, yaitu :
Keterangan:
r11 = koefisien reliabilitas
instrumen
k = banyaknya butir soal
=
jumlah varian butir
=
varian total
Jika r hitung
> r tabel berarti item (butir soal) reliabel dan sebaliknya, jika
r hitung < r tabel, maka butir soal terasebut tidak
reliabel. Kriteria besarnya koefisien reliabilitas menurut Arikunto (2006:276)
sebagai berikut:
0,80 < r11 ≤ 1,00 reliabilitas sangat tinggi
0,60 < r11 ≤ 0,80 reliabilitas tinggi
0,40
< r11 ≤ 0,60 reliabilitas
cukup
0,20
< r11 ≤ 0,40 reliabilitas
rendah
0,00 < r11 ≤ 0,20 reliabilitas sangat rendah
Pengujian reliabilitas dalam penelitian
ini menggunakan bantuan program SPSS for windows versi 17.0.
Uji
Prasyarat Analisis
a. Uji
Normalitas
Uji
normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis
berdistribusi normal atau tidak. Menurut Sudjana (1996:466-469) untuk
menggunakan uji normalitas sebagai berikut :
Nilai
terbesar selisih F (Z1)-S-(Z1) dan dijadikan L hitung.
Kesimpulan :
1) Jika
Lhitung < Ltabel maka Ho diterima berarti
distribusi sebenarnya normal.
2) Jika
Lhitung > Ltabel maka Ho ditolak berarti
distribusi sebenarnya tidak normal.
b. Uji
Linieritas
Uji linieritas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model
persamaan yang kita peroleh cocok atau tidak. Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut :
a. Fhitung
=
Keterangan:
Fhitung = koefisien
regresi
RKreg
= rerata
kuadrat garis regresi
RKres = rerata
kuadrat residu
b. Ftabel
= (1-α) (k-2;n;k)
c. Kesimpulan
1) Jika
Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak berarti
persamaannya tidak linier.
2) Jika
Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima berarti
persamaannya linier.
Uji linieritas dapat
dilakukan dengan bantuan program SPSS for
windows versi 17.0.
6.
Teknik
Analisis Data
1. Analisis
Regresi Berganda
Teknik analisis data regresi berganda digunakan
untuk meramalkan perubahan variabel Y yang disebabkan oleh variabel X, atau
dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar dan lingkungan
keluarga terhadap prestasi belajar mahasiswa. Analisis data regresi berganda
dilakukan apabila jumlah variabel independennya minimal 2. Menurut Sugiyono
(2006:211) mengemukakan persamaan rumus regresi dua prediktor adalah :
Y = a + bx1 +
bx2 + c
Untuk menghitung nilai a, b1, dan b2 dapat
menggunakan :
Keterangan :
Y= prestasi belajar
x1 = disiplin belajar
x2 = lingkungan keluarga
a = konstanta
c = standar eror
pengujian analisis regresi berganda ini menggunakan
bantuan
program SPSS
for windows versi 17.0.
2.
Uji Persial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh masing-masing
variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat.
a.
Menentukan Hipotesa
Ho:b1 = 0 berarti tidak ada pengaruh yang nyata
(signifikan) antara
disiplin belajar terhadap prestasi belajar.
Ho:b1 ≠ 0 berarti ada pengaruh yang nyata
(signifikan) antara disiplin
belajar terhadap prestasi belajar.
Ho:b2 = 0 berarti tidak ada pengaruh yang nyata
(signifikan) antara
leingkungan keluarga terhadap prestasi belajar.
Ho:b2 ≠ 0 berarti ada pengaruh yang nyata
(signifikan) antara lingkungan
keluarga terhadap prestasi belajar.
b.
Level of significant (α = 5%)
c.
Kriteria Pengujian
Ho diterima jika -t(a/2;n-k-1)<
t < t(a/2;n-k-1) atau
signifikansi > 0,05
Ho
ditolak jika t >t(a/2;n-k-1)
atau t< -t(a/2;n-k-1)
atau signifikansi < 0,05.
d. Rumus
t=
e. Kesimpulan
Ho
diterima apabila -t tabel <
thitung < ttabel
Ho
ditolak apabila t >ttabel atau t< -ttabel ditolak.
3. Uji
Secara Serempak (F)
Untuk
mengetahui signifikansi pengaruh variabel disiplin belajar (X1) dan
lingkungan keluarga (X2) secara bersama-sama terhadap variabel
prestasi belajar (Y). Langkah – langkah pengujian secara umum adalah :
a. Perumusan
Hipotesis
H0 : bl =
b2 =
0, artinya tidak ada
pengaruh disiplin
belajar (X1)
dan lingkungan
keluarga (X2)
terhadap prestasi belajar
siswa (Y).
H1 : bl ¹ b2 ¹ 0, artinya ada pengaruh disiplin
belajar (X1) dan
lingkungan keluarga (X2) terhadap prestasi belajar
siswa (Y).
b. Level
of significant (α = 5%)
Dengan
derajat kebebasan (dk); k, (n–1–k)
Ftabel =
; k; (n–1–k) atau 0,05; k; (n–1–k)
c. Kriteria
Pengujian
Ho diterima apabila Fhitung £ Ftabel
Ho ditolak apabila Fhitung > Ftabel
d. Perhitungan
nilai Fhitung:
JKreg = b1
∑x1 y
JK = ∑y2 – Jkreg
Keterangan
:
JKreg = ∑ kuadrat regresi
JK = ∑ kuadrat residu
k = banyak variabel/ prediktor
n = jumlah sampel
e. Kesimpulan
Dengan
membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel maka akan
dapat diambil kesimpulan apakah Ho diterima atauHo ditolak.
Jika
, maka H0 diterima.
Jika
, maka H0 ditolak.
Pengujian
ini akan dibantu program SPSS for windows
versi 17.0.
4. Uji
Koefisien Determinasi
Uji koefisien
determinasi (R2) ini digunakan unutk mengetahui berapa persen
variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Nilai R2 terletak
antara 0 dan bila nilai R2 mendekati 0, maka variabel bebas
berpengaruh sedikit sekali terhadap variabel terikat. Jika nilai R2
mendekati 1 maka semakin besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat. Jika dalam perhitungan nilai R2 sama dengan 0 maka ini
menunjukkan bahwa variabel bebas tidak mempengaruhi variabel terikat. Rumus
koefisien determinasi adalah :
R²= r² x 100%
Keterangan
:
R² =
koefisien determinasi
r =
Korelasi parsial
5. Sumbangan
Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE)
Sumbangan
relatif maupun sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui kontribusi
masing-masing variabel independen terhadap perubahan variabel dependen (Y). Untuk
melihat signifikansi suatu garis regresi antara kriterium dengan prediktornya yang
ditunjuk dari korelasi tiap variabel yang diteliti. Dengan rumus sumbangan
relatif dan efektif sebagai berikut:
a. Sumbangan
Relatif (SR %)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan
masing-masing variabel bebas (disiplin belajar dan lingkungan keluaga) terhadap
perubahan variabel terikat (prestasi belajar). Menurut Hadi (2007:42-46) untuk
menghitung sumbangan relatif (SR%) menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
% X
= Sumbangan relatif X
% X
= Sumbangan
relatif X
=
Jumlah produk antara X
=
Jumlah produk antara X
= Jumlah produk antara x
dan y
= Jumlah
produk antara x
dan y
b. Sumbangan
Efektif
Pungujian ini bertujuan untuk mengetahui
besarnya sumbangan secara efektif dari setiap prediktor dengan tetap
memperhitungkan variabel bebas lain yang tidak diteliti. Menurut Hadi (2004:39)
untuk menghitung sumbangan efektif (SE%) digunakan rumus sebagai berikut:
SE
% X1 = SR % X1 . R2
SE % X2 = SR % X2
. R2
Keterangan:
% X
= Sumbangan relatif X
% X
= Sumbangan relatif X
% X
=
Sumbangan efektif X
% X
= Sumbangan efektif X
= Koefisien
korelasi determinasi
Pengujian
ini akan dibantu dengan menggunakan program SPSS
for windows versi 17.0.
DAFTAR PUSTAKA
Aini, P. N., & Taman, A.
(2012). Pengaruh Kemandirian Belajar Dan Lingkungan Keluarga Siswa Terhadap
Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sewon Bantul Tahun
Ajaran 2010/2011. Dalam Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia [Online], vol 10
(1), 48-65. Tersedia: http://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/view/921/732 [01
April 2016].
Arikunto,
Suarsimi. 1998. Metode Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto,
Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
A.
Tabrani. 1991. Upaya Pembaharuan Dalam
Pendidikan Dan Pengajaran. Bandung: Remadja Karya.
Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Elizabeth
B Hurlock. 1993. Psikologi Perkembangan:
Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Hadi, Sukrisno. 2007. Metode Reserch Jilid I. Yogyakarta: Andi Offset.
Hamdani. 2011. Strategi Beljar Mengajar. Bandung. Pustaka Setia.
Jahja Y. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.
Khairuddin. 1997. Sosiologi Keluarga. Yogyakarta:Liberty.
Poerwadarminta. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Prasetyo,
P. E., & Mulyadi, H. (2008). Pengaruh Disiplin Siswa dan Fasilitas
Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi.
Dalam Jurnal Pendidikan Ekonomi [Online], vol 3 (2), 219-240. Tersedia: http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/DP/article/view/392/375 P [01
April 2016].
Saputro,
S. T., & Pardiman. (2012). Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Teman
Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Stusi Pendidikan Akuntansi
Angkatan 2009 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam Jurnal
Pendidikan Akuntansi indonesia [Online], vol 10 (1), 78-97. Tersedia: http://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/view/923/734
[01 April 2016].
Sardiman
A.M. 2001. Interaksi Dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sarjono,
Y. 2013. Pendidikan Anak-Anak Miskin Di
Perkotaan. Kartasura: Fairuz Media.
Soemarso S.R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
Somantri,
H. 2007. Memahami Siklus Akuntansi
Perusahaan Jasa dan Dagang. Bandung: Armico.
Sudikno,
I. S., & Aminah, Y. S. (2014). Pengaruh Lingkungan Keluarga, Lingkungan
Sekolah, Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Ekonomi Siswa SMA Kelas XI IPS SMA PGRI 1 Taman Pemalang. Dalam Economic Education
Analysis Journal [Online], vol 3 (1), 46-51. Tersedia: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/4131/3769
[01 April 2016].
Sudjana,
Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar
Mengajar. Bandung:Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CVAlfabeta.
________. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.
________.
2010. Metode Penelitian Pendidikan
(Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D). Bandung: CV Alfabrta.
Sukirno, Agus. (2013). Pengaruh Lingkungan Keluarga, Motivasi
Belajar Dan Minat Kompetensi Keahlian Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK 1
Pundong. Dalam ePrints@UNY Lumbung Pustaka Universitas Negeri Yogyakarta
[Online], 10 Halaman. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10493 [01
April 2016].
Sukmadinata,
Nana Syaodih. 2003. Landasan Psikologi
Proses Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suryosubroto.
2010. Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sutari
Imam Bernadib.1989. Pengantar Ilmu
Pendidikan Sistematis. Yogyakarta: Andi Offset.
Syah,
Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan
Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya.
Winkel W. S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.