Jumat, 10 April 2015

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya Kabupaten Ngawi Jawa Timur

MAKALAH
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
KEBUDAYAAN KABUPATEN NGAWI
 JAWA TIMUR




Oleh :
KRISTINAWATI
A210130130

PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013


KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaiukum Wr. Wb

Rasa syukur patut kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt yang telah mengijinkan dan memberi kesehatan kepada saya sehingga bisa menyusun makalah Ilmu Sosial dan Budaya ini dengan lancar. Hal yang mendasari saya untuk menyusun makalah ini adalah tugas dari mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya, untuk mencapai nilai yang memenuhi syarat perkuliahan dan untuk memperkenalkan Kebuudayaan Kota Ngawi, Jawa Timur kepada pembaca.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat saya selesaikan dengan baik.
Jika ada kekurangan dalam makalah ini saya minta maaf.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb


Surakarta, Desember 2013



Penulis







                                                                                                                      

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia merupakan suatu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Salah satunya adalah kabupaten Ngawi Jawa Timur yang memiliki banyak kebudayaan. Dengan kebudayaan-kebudayaan yang dimiliki oleh kabupaten Ngawi menjadikan kabupaten Ngawi berbeda dari daerah lain. Diantaranya adalah Tari Penthuk Malikan, Tari Orek-Orek, Tari Bedoyo Srigati, Kedeuk Bedji dan ada juga Batik Khas Ngawi dan masih banyak lagi.
Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebut dengan kebudayaan nasional. Maka atas dasar itulah segala bentuk kebudayaan daerah akan sangat berpengaruh terhadap budaya nasional, begitu pula sebaliknya kebudayaan nasional yang bersumber dari kebudayaan daerah, akan sangat berpengaruh pula terhadap kebudayaan daerah / kebudayaan lokal.
Kebudayaan merupakan suatu kekayaan yang sangat benilai karena selain merupakan ciri khas dari suatu daerah juga mejadi lambang dari kepribadian suatu bangsa atau daerah.
Karena kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah, maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa.

B.     Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apa pengertian dari kebudayaan?
2.      Apa hubungaan antara kebudayaan daerah dengan kebudayaan nasional?
3.      Bagaimana pengaruh kebudayaan daerah terhadap kebudayaan nasional?
4.      Apa saja kebudayaan yang dimiliki oleh Kabupaten Ngawi?

C.     Tujuan penulisan
Dari rumusan masalah diatas, tujuan penulis menulis makalah ini adalah:
1.      Mengetahui pengertian dari kebudayaan
2.      Mengetahui hubungan antara kebudayaan daerah dengan kebudayaan nasional
3.      Mengetahui pengaruh dari kebudayaan daerah terhadap kebudayaan nasional
4.      Mengetahui kebudayaan dari Kabupaten Ngawi.

D.    Manfaat penulisan
Manfaat yang dapat diambil dari tulisan makalah ini adalah:
1.      Mengetahui kebudayaan yang dimiliki Kabupaten Ngawi
2.      Memahami tentang kebudayaan
3.      Memahami hubungan antara kebudayaan daerah dengan kebudayaan nasional.









BAB II
PEMBAHASAN

      I.            ASAL USUL kabupaten NGAWI

Tampak lautan hijau yang lebat dan goresan-goresan pembangunan, begitulah pemandangan kabupaten Ngawi dari udara. Daerah tingkat II di Jawa Timur ini cukup tersohor akan adanya pasokan padi yang cukup besar, selain itu budaya dan alam juga tak kalah tersohor di kancah provinsi. Salah satunya tembakau, pengolahan kedelai menjadi keripik tempe, hingga budaya serta tempat wisata yang indah.
Ngawi merupakan daerah perbatasan antara Jawa Timur dan Jawa Tengah, tepatnya bagian paling barat dari Provinsi Jawa Timur. Kebudayaan Masyarakat Ngawi terpengaruh dari dua sisi yang berbeda, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Maka dari itu, sedikit keunikan yang menarik terdapat pada daerah yang permai ini. Tidak salah juga kita mempelajarinya.

ASAL-USUL NAMA NGAWI
Secara Umum, nama daerah tingkat II ini berasal dari kata "AWI" atau bambu. Selanjutnya Masyarakat sering menyebutnya dengan cepat dan menjadi tampak terdengar 'AWI. Akhirnya kata tersebut mendapat imbuhan huruf "NG" pada bagian depannya dan menjadi "NGAWI".
Ngawi sekaligus ibukota dari Kabupaten Ngawi menunjukkan pada suatu tempat yang banyak ditumbuhi oleh pohon awi, tempat tersebut terdapat di pinggir (tepi) pertemuan Bengawan Solo dan Sungai Madiun. Menurut Masyarakat Ngawi, tumbuhan awi memiliki arti penting:
Tanaman tersebut memiliki banyak manfaat dalam kehidupan manusia
Dalam lingkungan Masyarakat Hindu atau Budha, hutan bambu merupakan tempat suci.

PENETAPAN HARI JADI NGAWI
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bapak MM. Soekarto. K. Atmojo bersama Tim Usaha Penelusuran Sejarah Hari Jadi Ngawi, maka tanggal 7 Juli 1358 M ditetapkan sebagai Hari Jadi Ngawi. Hari Jadi Ngawi, 7 Juli 1358 Masehi ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Ngawi Nomor 04 tahun 1987, setelah mendapat persetujuan DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi melalui Surat Keputusan Nomor 288.70/34/1986 pada tanggal 31 Desember 1986.
Kabupaten Ngawi adalah sebuah wilayah kabupaten di Provinsi Jawa TimurIndonesia. Ibukotanya adalah Ngawi. Kota kabupaten ini terletak di bagian barat Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah.

Sejarah
Kata Ngawi berasal dari kata awi, bahasa Sanskerta yang berarti bambu dan mendapat imbuhan kata ng sehingga menjadi Ngawi. Dulu Ngawi banyak terdapat pohon bambu. Seperti halnya dengan nama-nama di daerah-daerah lain yang banyak sekali nama-nama tempat (desa) yang di kaitkan dengan nama tumbuh-tumbuhan. Seperti Ngawi menunjukkan suatu tempat yang di sekitar pinggir Bengawan Solodan Bengawan Madiun yang banyak ditumbuhi bambu. Nama ngawi berasal dari “awi” atau “bambu” yang selanjutnya mendapat tambahan huruf sengau “ng” menjadi “ngawi”
Apabila diperhatikan, di Indonesia khususnya jawa, banyak sekali nama-nama tempat (desa) yang dikaitkan dengan flora, seperti : Ciawi, Waringin Pitu, Pelem, Pakis, Manggis dan lain-lain.

 Wilayah
Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Propinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Ngawi adalah 1.298,58 km2, di mana sekitar 40 persen atau sekitar 506,6 km2 berupa lahan sawah. Secara administrasi wilayah ini terbagi ke dalam 19 kecamatan dan 217 desa, dimana 4 dari 217 desa tersebut adalah kelurahan. Pada tahun 2004 berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) wilayah Kabupaten Ngawi terbagi ke dalam 19 kecamatan, namun karena prasaranan administrasi di kedua kecamatan baru belum terbentuk maka dalam publikasi ini masih menggunakan Perda yang lama.
Secara geografis Kabupaten Ngawi terletak pada posisi 7° 21’ - 7° 31’ Lintang Selatan dan 110° 10’ - 111° 40’ Bujur Timur. Topografi wilayah ini adalah berupa dataran tinggi dan tanah datar. Tercatat 4 kecamatan terletak pada dataran tinggi yaitu Sine, Ngrambe, Jogorogo dan Kendal yang terletak di kaki Gunung Lawu.
Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora (keduanya termasuk wilayah Provinsi Jawa Tengah)dan Kabupaten Bojonegoro di utaraKabupaten Madiun di timur,Kabupaten Magetan dan Kabupaten Madiun di selatan, serta Kabupaten Sragen (Jawa Tengah) di barat. Bagian utara merupakan perbukitan, bagian dari Pegunungan Kendeng. Bagian barat daya adalah kawasan pegunungan, bagian dari sistem Gunung Lawu (3.265 meter)

Objek wisata
Sedangkan tempat rekreasi yang ada saat ini adalah Pemandian TawunWaduk Pondok, Air terjun Srambang, serta kebun Teh Jamus yang berhawa sejuk dan terdapat Kolam Pemandian di sekitar Perkebunan Teh tersebut. Perkebunan Teh ini terletak di Kecamatan Sine, Selain Kebun Teh Jamus di Kec. Sine, selain teh di kecamatan sine ada pula perkebunan karet yang dikelola oleh PTP XXIII Tretes Juga ada Bendungan Ndorjo yang lokasinya di Desa hargosari Dsn. Gondorejo. Selain itu terdapat juga situs purbakala Trinil yang menyimpan fosil pithecanthropus erectus(Manusia kera berjalan tegak) pertama kali ditemukan oleh arkeolog Belanda bernama Eugene Dubois.
Gunung Liliran merupakan objek wisata ziarah yang terkenal bagi masyarakat Jawa. Pada bulan Muharam (Syura) para peziarah berdatangan ke puncak bukit pada siang dan malam hari. Sebagian dari mereka bersemadi di beberapa gua atau berziarah ke Makam Joko Buduk. Pemandangan dari puncak bukit memang sangat indah berupa pesawahan dan sungai yang meliuk ke arah utara menuju Bengawan Solo. Sayang hutan di Gunung Liliran tidak indah lagi karena tanaman pinus yang dikelola Perhutani kini banyak ditebangi.
Di daerah ini terdapat Benteng van Den Bosch yang digunakan oleh Belanda sebagai strategi Benteng Steelsel dalam upaya mempersempit ruang gerak Pangeran Diponegoro dalam perang gerilya. Benteng ini sekarang terbuka untuk umum.

Makanan Khas
Makanan Khas Asli kota Ngawi Adalah Tepo Tahu (Pertama kali di buat oleh Bp Palio), kemudian Wedang Cemue. karena rasanya yang enak banyak tempat lain mengklaim cemue berasal dari daerahnya, tapi Cemue adalah benar benar Asli kota Ngawi, Sate ayam Ngawi juga mempunyai rasa yang berbeda dengan sate ayam daerah lain. Selain itu makanan ringan semacam Kripik tempe, ledre, dan Geti banyak terdapat di Ngawi, Nasi pecel Ngawi juga memiliki rasa yang khas berbeda dengan nasi pecel di kota lain.

Kesenian
Kesenian Daerah Asli Kabupaten Ngawi adalah Tari Orek Orek, Tari Kecetan, Dongkrek, Wayang Krucil.


Lambang Daerah Kabupaten Ngawi ditetapkan Berdasarkan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 1968 pada tanggal 24 Juli 1968.
1.      Warna :
Warna Putih artinya    : Kesucian
Warna Kuning artinya : Kemasyhuran
Warna Merah artinya  : Patriotik, Kebranian
Warna Hijau artinya    : Kemakmuran
Warna Hitam artinya   : Stabilitas, Ketangguhan


2.      Gambar :
1.       Bintang bersudut lima :
Melambangkan pancaran Berketuhanan Yang Maha Esa.
2.      Api yang menyala dengan lidahnya lima buah berwarna kuning dan bertepi merah :
Melambangkan pancaran semangat Pancasila yang senantiasa menerangi dan menjiwai penghidupan dan perjuangan Daerah Kabupaten Ngawi.
3.       Sebuah tulang batok kepala dan tulang paha berwarna kuning di dalam lingkaran berwarna merah terletak ditengah-tengah lambang :
Melambangkan bahwa nama Ngawi dikenal dan dicatat dalam dunia keilmuan arkeologi dengan diketemukannya sebuah tulang batok kepala dan tulang paha dari makhluk purba Pithecanthropus Erectus pada tahun 1891 oleh Dr.Eugene Dubois di desa Trinil Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi.
4.      Garis lebar melintang berlekuk-lekuk dan bergelombang bagian atas berwarna putih dan yang bawah berwarna kuning, dari sebelah kiri menuju ke tengah dan dari sebelah kanan menuju ke tengah lalu bertemu menjadi satu :
Melambangkan bahwa Ibu Kota daerah Kabupaten Ngawi terletak didaerah pertemuan dua buah sungai (bengawan Solo berwarna putih dan Bengawan Madiun berwarna kuning).
5.      Kelompok pepohonan berwarna hijau :
Melambangkan bahwa daerah Kabupaten Ngawi dikenal dengan daerah hutan jati yang memberikan hasil kemakmuran.
6.      Tulisan NGAWI terletak pada dasar berwarna putih bagian kanan dan kiri berlekuk dan melengkung di bagian tengahnya :
Melambangkan Wilayah Daerah Kabupaten Ngawi terdiri daerah pegunungan (kendeng) dan lereng Gunung (lawu) serta dataran rendah.
7.      Padi dan Kapas berwarna kuning dan putih di bagian samping kanan dan kiri dari kedua sudut bintang:
Melambangkan bahwa berkat ketaqwaan kepada Alloh SWT membawa masyarakat Kabupaten Ngawi kepada ketahanan dan kesempurnaan di bidang pangan, sandang bagi kemakmuran yang adil dan merata.
8.      Perisai sebagai latar belakang dari lambang berwarna hitam dan bertepi merah dengan didalamnya terdapat padi dan kapas masing-masing berjumlah tujuh belas, pohon jati berjumlah delapan batang dan lekuk daun jati berjumlah empat puluh lima ;
Melambangkan semangat pertahan yang patriotic bagi ketangguhan dan stabilitas Daerah Kabupaten Ngawi yang merupakan bagian dari Negara Republik Indonesia.








   II.            KEBUDAYAAN KABUPATEN NGAWI

Kabupaten Ngawi adalah sebuah wilayah kabupaten di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Ngawi. Kota kabupaten ini terletak di bagian barat Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Ngawi memiliki beberapa kesenian dan budaya, disini saya akan mencoba memberikan sedikit informasi tentang budaya Kabupaten Ngawi, dan kesenian budayanya yaitu:

TARI PENTUL MELIKAN

Tarian ini ditarikan dengan memakai topeng kayu yang melambangkan watak manusia yang berbeda-beda namun tetap bersatu dalam kerja. Topeng ini dipengaruhi Jaman Kerajaan Kediri dan masa kini. Iringan gamelan sedikit mendapat pengaruh Reog Ponorogo.
Tari ini digarap atau diciptakan pada tahun 1952 oleh Bapak Munajah di Desa Melikan Kelurahan Tempuran, Kecamatan Paron, Kebudayaan Ngawi. Diciptakan untuk menghibur masyarakat setelah membangun sekolah desa itu. Perkembangan selanjutnya pementasan diadakan untuk  memperingati hari-hari besar nasional danharibesarIslamolehpenduduksetempat.
Gerak-gerak tarian melambangkan menyembah pada Tuhan Yang Maha Esa agar kehidupan ini menumbuhkan ketentraman dan kedamaian. Digambarkan dalam bentuk berbaris seperti prajurit dan setengah lingkaran. 

TARI OREK OREK

Ngawi sejak tahun 1980 an terkenal sebagai Bumi Orek Orek.  Sebutan ini tidak lepas dari adanya Tari Orek Orek yang tumbuh subur dan berkembang dimasyarakat luas. Hampir disetiap acara baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah maupun masyarakat sendiri, tari ini selalu dipentaskan.  Tari Orek–orek merupakan tarian dengan gerak dinamis dengan pemain terdiri dari pria, wanita berpasangan. Menggambarkan muda mudi masyarakat desa yang sehabis kerja berat gotong royong, melakukan tarian gembira ria untuk melepaskan lelah.

 

TARI BEDOYO SRIGATI

Tari Bedoyo Srigati ini adalah tarian sakral yang biasanya menjadi tarian upacara adat pada waktu Ganti Langse di obyek wisata spiritual Pesanggrahan Srigati . Tarian Ini ditarikan oleh paling sedikit 10 penari yang semua harus masih gadis. Saat ini Tari Budoyo Srigati juga biasa ditampilkan pada saat ada jamuan tamu yang berkunjung di Ngawi. Ditarikan oleh para gadis cantik dengan pakaian tradisional yang indah dan gerak yang lembut, Budoyo Srigati sangat menarik untuk ditonton.

KEDUK BEDJI

Upacara Keduk Bedji merupakan salah satu cara untuk melestarikan adat budaya penduduk Desa Tawun sejak jaman dulu. Tujuan utamanya adalah mengeduk atau membersihkan Sumber Beji dari kotoran. Karena di sumber inilah letak kehidupan penduduk Tawun. Menurut masyarakat sekitar, Keduk Bedji harus dilaksanakan pada hari Selasa Kliwon setelah panen di bulan Oktober. Inti dari ritual ini, terletak pada penyilepan atau penyimpanan kendi di pusat sumber air Beji. Pusat sumber tersebut terdapat di dalam gua yang terdapat di dalam sumber.
Ritual ini berawal dari pengedukkan atau pembersihan kotoran di dalam sumber Beji. Seluruh pemuda desa terjun ke air sumber untuk mengambil sampah dan daun-daun yang mengotori kolam dalam setahun terakhir. Setelah itu, ritual dilanjutkan dengan penyilepan kendi ke dalam pusat sumber. Setelah itu, penyiraman air legen ke dalam sumber Beji dan penyeberangan sesaji dari arah timur ke barat sumber. Selama penyeberangan sesaji, para pemuda yang berada di sekitar sumber Beji berjoged dan melakukan ritual saling gepuk (pukul) dengan diringi gending Jawa. Ritual tahunan ini diakhiri dengan makan bersama Gunungan Lanang dan Gunungan Wadon yang telah disediakan bagi warga untuk "ngalub" (meraih) berkah. Warga saling berebut makanan yang dipercaya bisa mendatangkan berkah dan keberuntungan bagi kehidupannya kelak.

BATIK KHAS NGAWI
  
Batik merupakan salah satu warisan dari kebudayaan asli Indonesia Dewasa ini. Pemerintah baru-baru ini giat mengkampanyekan memakai pakaian batik sebagai identitas nasional. Salah satu industri rumah tangga yang sedang berkembang di dua Kecamatan yaitu di Desa Munggut Kecamatan Padas dan Desa Banyu Biru kecamatan Ngrambe.Batik motif Ngawi ini dibuat dengan teknologi batik tulis. Dengan mengusung ciri khas Ngawi, yaitu padi, bambu dan manusia purba (palu purba), kain ini didesain dengan sangat teliti. Efek rentesan pada setiap konturnya membuat proses batik tulis ini cukup lama. Oleh karena itu kain batik tulis ini dijual dengan harga yang pantas.








    III.            WISATA KABUPATEN NGAWI


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH3yy_6w0mbWoeQn7gYs_qg5qYyO5mE3aVd0zAX3J_2TEmuh_nzXz9avibgXra6DaL5VlvypyCaTMyje28IY39WRzS1DKydgpqmf9i1is1ga-1TdHPxmCm6buiwqXJOSSJo8QDT8U8NaFK/s1600/Musium_Trinil_Ngawi_Jawa_Timur.jpg
Musium Trinil Ngawi Jawa Timur. Trinil adalah situs paleoantropologi di Indonesia yang sedikit lebih kecil dari situs Sangiran. Tempat ini terletak di Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (kira-kira 13 km sebelum kota Ngawi dari arah kota Solo). Trinil merupakan kawasan di lembah Sungai Bengawan Solo yang menjadi hunian kehidupan purba, tepatnya zaman Plistosen Tengah, sekitar satu juta tahun lalu.
Pada tahun 1891 Eugène Dubois, yang adalah seorang ahli anatomi menemukan bekas manusia purba pertama di luar Eropa yaitu spesimen manusia Jawa. Pada 1893 Dubois menemukan fosil manusia purba Pithecanthropus erectus serta fosil hewan dan tumbuhan purba lain.
Saat ini Trinil berdiri sebuah museum yang menempati area seluas tiga hektar, dimana koleksinya di antaranya fosil tengkorak Pithecantrophus erectus, fosil tulang rahang bawah macan purba (Felis tigris), fosil gading dan gigi geraham atas gajah purba (Stegodon trigonocephalus), dan fosil tanduk banteng purba (Bibos palaeosondaicus). Situs ini dibangun atas prakarsa dari Prof. Teuku Jacob ahli antropologi dari Universitas Gadjah Mada.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitOQpUFmycsyTVRZ3-ga3GbvhCUbf0Sx9jaYo15m8qotpId2dZE7GJg000-RTgOzZD6YK11kHOY8yJxFWL-gNvey54oPIoE1cI4dtNcobGVNkR4_P4unAGtQ9vaGVsp_sCWDq2dAbRhLam/s320/mUSIUM+TRINIL+NGAWI.jpg

Situs Museum Trinil dalam penelitian merupakan salah satu tempat hunian kehidupan purba pada zaman Pleistosen Tengah, kurang lebih 1,5 juta tahun yang lalu yang terdapat di kota Ngawi. Situs Trinil ini amat penting sebab di situs ini selain ditemukan data manusia purba juga menyimpan bukti konkrit tentang lingkungannya, baik flora maupun faunanya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicFi4orIfNRfSxtwmSHskqqwJiStDdraT83UShoZZUAgcyE8c4Avh6dfquS9kWO0LmEEnwSnN5TzRzAaJ1j4-y0N4ihvZb2cvoRWyTSvuctG5xSCu9l1mVwcs_0ltlRRqSn8XFNH42I0Y/s400/museum+trinil.jpg
Museum Trinil terletak di Jalan Raya Solo – Surabaya, Pedukuhan Pilang, Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi, kurang lebih 13 kilometer arah barat pusat kota Ngawi, dan untuk mencapai lokasi ini dapat ditempuh dengan semua jenis kendaraan. Sayang sekali di jalan arteri yang bisa menjadi petunjuk utama, tidak ada satupun patokan yang bisa mengarahkan kita ke Museum tersebut. Kalau bertanya sama seseorang hanya dijawab, “ Pokoknya belok ke gang yang ada gapura hitamnya,”. Akhirnya setelah bertanya selama dua kali, sampailah kami di lokasi museum.
http://farm4.static.flickr.com/3592/3449110203_50b9099c04_o.jpg
Pintu gerbang museum yang sangat sederhana terlihat setelah masuk ke dalam 1 km dari jalan raya utama, kemudian kami melapor ke pos penjaga untuk membayar tiket masuk. Memang luar biasa murah kalau boleh dikatakan, bayangkan untuk melihat peradaban jutaan tahun yang lalu hanya dikenakan biaya masuk seribu rupiah per orang. Ketika masuk ke lokasi parkir, kesan pertama yang timbul adalah bahwa museum ini kurang optimal perawatannya, terutama dalam hal fasilitas dan kebersihan.
Masuk ke dalam museum kami mendapati ruangan yang dipenuhi dengan tulang-tulang manusia purba. Diantaranya adalah : fosil tengkorak manusia purba ( Phitecantropus Erectus Cranium Karang Tengah Ngawi ), fosil tengkorak manusia purba (Pithecantropus Erectus Cranium Trinil Area), fosil tulng rahang bawah macan (Felis Tigris Mandi Bula Trinil Area), fosil gigi geraham atas gajah (Stegodon Trigonocephalus Upper Molar Trinil Area), fosil tulang paha manusia purba (Phitecantropus Erectus Femur Trinil Area), fosil tanduk kerbau (Bubalus Palaeokerabau Horn Trinil Area), fosil tanduk banteng (Bibos Palaeosondaicus Horn Trinil Area) dan fosil gading gajah purba (Stegodon Trigonocephalus Ivory Trinil Area).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsrmToVmRo5vSXebPmj5xNUH7Zni28zLRCPV0V3IlSktuV4xj8uhRx0YC3JMwyECmyckzaWxjrYLXYDPKpbSnCARZ7TSIowo6NeZBHoT3WroBFuyWQLgJF7xvzmXvjKK3lYTsVvRLtYiI/s1600/trinil-museum-03.jpg
Disamping itu masih ada beberapa fosil tengkorak : Australopithecus Afrinacus Cranium Taung Bostwana Afrika Selatan, Homo Neanderthalensis Cranium Neander Dusseldorf Jerman dan Homo Sapiens Cranium. Selain fosil-fosil tengkorak yang tersebut hal yang menarik lainnya adalah, adanya sebuah tugu tempat penemuan manusia purba. Dulu tak banyak orang tahu akan makna tugu itu, bahkan kemungkinan besar bisa rusak kalau tidak dpelihara oleh seorang sukarelawan.
Wirodihardjo atau Wiro balung alias Sapari dari Kelurahan Kawu adalah seorang sukarelawan yang menyadari bahwa tugu itu mempunyai makna yang besar dan sangat berguna bagi penelitian selanjutnya. Wajar ia berpendapat begitu, karena ia telah menyaksikan ekspedisi atau penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan setelah penggalian yang dilakukan E.Dubois dan Salenka. Orang asing atau mahasiswa datang silih berganti untuk melakukan ekspedisi yang tentunya dengan biaya yang mahal. Oleh karena itu, sebagai putra daerah tersebut, ia merasa ikut bertanggungjawab atas kelestarian tempat itu.
Kehadiran Wirodiharjo di Trinil sangat berarti, karena beliau menjadi tempat untuk bertanya para pengunjung tentang fosil di Trinil. Walaupun tempat tersebut terkenal sebagai daerah fosil, namun kenyataan waktu itu tidak satupun fosil yang ada di Trinil. Untuk itulah ia mengumpulkan setiap fosil yang ditemukan di sungai Bengawan Solo. Selain itu Pak Wiro juga mendapat laporan dari penduduk sekitar bahwa mereka menemukan fosil. Dari hari ke hari fosil yang dikumpulkan dari tiga desa ; sebelah barat Desa Kawu, sebelah utara Desa Gemarang dan sebelah timur Desa Ngancar bertambah banyak, atas tinjauan Kepala Seksi Kebudayaan Depdikbud Ngawi waktu itu ( Pak Mukiyo ) ia mendapat bantuan tiga buah almari untuk menyimpan fosil-fosil tersebut. Sejak saat itulah Pak Wirodiharjo terkenal dengan sebutan Wiro Balung yang berarti Pak Wiro yang suka mengumpulkan balung-balung ( tulang ).
Dan selanjutnya pada tahun 1980/1981 Pemerintah daerah setempat mendirikan museum untuk menampung fosil-fosil tersebut yang diresmikan oleh Bapak Gubernur Jatim “Soelarso” pada tanggal 20 Nopember 1991. Namun sayang Wiro Balung sudah tiada sejak 1 April 1990 dan keahlian beliau diteruskan oleh anaknya Mas Sujono ( 37 ) yang sekarang menjad juru kunci Museum Trinil. Selain dari diorama yang ada, Mas Sujono juga banyak memberikan keterangan tambahan kepada kami.
Diantara tambahan keterangan Mas Sujono yang sangat penting adalah,”Bahwasannya Trinil merupakan daerah padang savanna pada masa lampau. Kenapa ? karena adanya manusia, banteng, gajah dan hewan-hewan yang lain yang tumbuh di satu area. Hal ini cukup menunjukkan kalau dulu daerah ini adalah savanna. Namun kemudian setelah adanya letusan Gunung Lawu yang berturut-turut hancurlah peradaban yang ada di Trinil dan sekitarnya,” kata Mas Sujono dengan mimik serius. Dengan melihat Museum Trinil suatu kearifan dapat kita tarik dari berbagai temuan para ilmuwan tentang manusia purba. Adalah suatu kenyataan bahwa dibalik keanekaragaman wujud kehidupan kita dewasa ini, sesungguhnya ada kesamaan asal-usul kita seluruhnya sebagai manusia.

Benteng Pendem Ngawi
Ngawi merupakan kabupaten di Jawa Timur, di Ngawi terdapat tempat yang dulunya misterius namun sekarang sudah tidak lagi. Tempat misterius tersebut adalah sebuah benteng yang dijadikan markas Yon Armed 12 sebgai tempat latihan militer yang kemudian pindah ke lokasi baru di jalan Siliwangi karena Kondisi benteng sudah tidak mendukung. Namun meskipun Pindah benteng ini digunakan sebagai tempat penyimpanan senjata. Mungkin hal iniyang menyebabkan benteng ini menjadi tertutup untuk umum dan  misterius.

Benteng Ngawi

Pada akhir tahun 2011 akhirnya benteng pendem ngawi dibuka untuk umum setelah puluhan tahun benteng ini tertutup untuk umum. Hal ini terjadi karena gudang senjata juga dipindahkan ke jalan Siliwangi. Benteng Pendem Ngawi ini memiliki nilai sejarah yang tinggi. Benteng Pendem ini dibangun oleh gubernur van den bosh sekitar tahun 1839 dengan memanfaatkan sungai bengawan solo dengan tujuan untuk mengatasi serangan dan pengaruh kerajaan mataram di yogyakarta. selain itu benteng ini dulunya juga digunakan oleh ilmuwan belanda sebagai tempat persinggahan.

Benteng Pendem Ngawi
Meskipun telah berusia tua, benteng pendem ngawi masih sangat kokoh. Bangunan ini terdiri dari pintu gerbang utama serta kamar kamar yang digunakan untuk para tentara. Ada sebuah halaman rumput di tengah tengah benteng dan juga ada beberapa tempat yang dulunya digunakan sebagai kandang kuda. Di sekeliling benteng ada gundukan tanah yang memang sengaja dibuat untuk menahan luapan air sungai bengawan solo hal ini pula yang menjadikan benteng ini terkesan terpendam. Parit selebar 5 meter dahulunya juga ada mengelilingi benteng ini, Namun karena sudah lama parit ini sudah tertutup tanah.
Jika anda penasaran dengan benteng ini. Silakan berkunjung ke kota ngawi tepatnya di Kelurahan Pelem. Untuk mencapai Lokawisata Benteng Pendem Ngawi cukup mudah karena letaknya yang berada di pusat kota Ngawi. Semenjak benteng ini dibuka untuk umum menjadi salah satu objek wisata di Kota Ngawi, benteng ini mulai ramai dikunjungi oleh masyarakat. Pada awalnya masyarakat kurang percaya akan dibukanya benteng yang telah ditutup selama puluhan tahun ini. Sekarang untuk siapa saja boleh masuk dan berkunjung ke benteng ngawi ini. Untuk masuk Benteng Pendem ngawi anda perlu membeli tiket masuk dengan harga yang murah. Semoga setelah dibuka untuk umum Benteng ini bisa di rawat dengan baik dan dikenal luas.

Air Terjun Pengantin
Mari kita jelajahi satu lagi obyek wisata alam yang ada di Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Obyek wisata alam ini terbilang masih sangat alami dan belum banyak terjamah oleh tangan manusia, obyek wisata tersebut adalah Wisata Air Terjun Pengantin. Obyek wisata alam berupa air terjun ini memang belum seterkenal obyek wisata Ngawi lainnya seperti Air Terjun Serambangatau Perkebunan Teh Jamus. Namanya baru mulai dikenal oleh masyarakat Ngawi dan sekitarnya dalam dua tahun terakhir ini.
Air Terjun Pengantin terletak di Dusun Besek, Desa Hargomulyo, Kecamatan NgrambeKabupaten Ngawi. Untuk menuju lokasi air terjun ini dari pusat Kota Ngawi dibutuhkan waktu sekitar 3 jam perjalanan. Dari arah Ngawi silakan Anda mengikuti penunjuk arah yang menuju Paron, setelah sampai di Paron silakan Anda mengambil rute menuju Jogorogo. Setelah sampai di Jogorogo Anda akan menemukan penunjuk arah menuju Ngrambe. Sedangkan dari arah Magetan silakan ambil rute menuju Panekan, kemudian ambil arah menuju Kendal diteruskan menuju Jogorogo dan dilanjutkan ke arah Ngrambe.
Nama Air Terjun Pengantin diambil dari keunikan bentuk air terjun yang terdiri dari dua buah air terjun yang berdampingan layaknya sepasang pengantin. Sebelum diberi nama Air terjun Pengantin, dulunya air terjun ini dikenal dengan nama Air Terjun Jumog/DungJi. Tinggi Air Terjun Pengantin sekitar 12 m. Air terjun ini memang terbilang tidak terlalu tinggi, namun keindahan air terjun ini siap untuk memikat mata siapa saja yang melihatnya.
Salah satu kepercayaan yang beredar di masyarakat sekitar menyebutkan bahwa jika ada sepasang muda-mudi yang masih pacaran mengunjungi air terjun ini, dipercaya mereka akan semakin dekat dengan pernikahan. Dan bagi pasangan yang sudah menikah, konon dikabarkan rumah tangga pasangan tersebut akan semakin harmonis dan hubungan mereka akan bertambah baik.
Tak jauh dari lokasi Air Terjun Pengantin terdapat satu lagi tempat wisata yang yang patut untuk Anda kunjungi, yaitu Wisata Kebun Teh Jamus. Sebuah agrowisata dengan latar belakang perkebunan teh yang didalamnya terdapat beberapa wahana wisata lainnya seperti kolam renang anak, pabrik teh, Sumber Lanang, Goa Jepang, Jamus Borobudur Hill dan bumi perkemahan. Jika suatu saat Anda berkunjung ke Ngawi, jangan lupa meluangkan waktu Anda untuk berwisata ke Air Terjun Pengantin.


Pemandian Tawun
Legenda Sendang Tawun Ngawi Jatim (Duk Beji)  Taman wisata pemandian Tawun, terletak di Desa Tawun Kec. Kasreman Kab. Ngawi sekitar 7 Km dari pusat kota kearah timur, yang sebagian besar penduduknya adalah Petani dengan jumlah 10 Dusun, antara lain Dsn Tawun 1 sampai 4, kemudian Mencon, Beton, Bugel, Konten, Pucang dan terakhir Dusun "Dari".
Kisah berawal pada abad 15. Konon Ki Ageng Tawun (biasa juga di sebut Ki Ageng Mentaun) menemukan Sendang ( Mata Air) yang kemudian diberi nama Sendang Tawun dan Ki Ageng Tawun kemudian menetap disana dan dikaruniai 2 orang anak yaitu Raden Lodrojoyo dan Raden Hascaryo.
Sementara kedua putranya mempunyai kegemaran yang berbeda. Raden Lodrojoyo lebih suka bertani. Sedang Raden Hascaryo lebih condong belajar ilmu Kanuragan (Ilmu Olah Perang) dan berguru pada Raden Sinorowito, putra Kesultanan Pajang, yang kala itu kebetulan sedang berkelana bersama Ki Ageng Tawun dan menetap bersama keluarganya.
Berkat keuletan Olah Keprajuritan, Sultan Pajang berkenan menjadikan Raden Hascaryo sebagai senopati Perang (Panglima). Bagaimanapun, Ki Ageng Tawun akhirnya Gamang hatinya, dan memberikan Pusaka andalannya yang berupa Selendang yang diberi nama Kyai CINDE sebagai bekal dalam pergumulan perang antara Pajang dan Kerajaan Blambangan.
Kembali pada kesederhanaan hidup Raden Lodrojoyo, yang selalu dekat dengan rakyat kecil. Keinginan kuatnya hanya satu, yakni bagaimana caranya agar Mata Air (Sendang) TAWUN yang tak pernah surut airnya meski kemarau panjang ini bisa mengalir di areal persawahan. Karena hanya dengan cara itu, maka kebutuhan air di musim kemarau bisa tercukupi.
Suatu hari yang jatuh pada hari Jum’at Legi pukul 7 malam, dengan memohon ijin Ramandanya, Raden Lodrojoyo, bertekat bulat melakukan Semedi, dengan menjalani TAPA KUNGKUM (Berdo’a sambil merendamkan diri di air), memohon petunjuk pada Tuhan yang Maha Esa agar diberi kemudahan untuk membantu warganya yang kebanyakan kaum petani. Dan tengah malam, warga dikagetkan dengan suara ledakan yang menggelegar. Berbondong-bondonglah penduduk berhamburan keluar menuju tempat ledakan berasal. Dan terbelalaklah pandangan mereka, begitu mengetahui Sendang TAWUN telah pindah tempat kesebelah utara dengan posisi lebih tinggi dari Areal persawahan Warga sehingga Air mengalir deras menuju persawahan warga.
Namun, keberadaan Raden Lodrojoyo tidak ditemukan. Pencarian dilakukan warga hingga menginjak Hari Selasa Kliwon dan meski sumber mata air dikuras sampai habis, jasadnya tak pernah ditemukan. Dan Untuk mengenang kejadian tersebut, hingga kini di Taman Wisata Tawun selalu diadakan Ritual Adat Bersih Sendang (DUK BEJI) yang selalu tepat mengambil hari Selasa Kliwon dalam setahun sekali. (Dikisahkan mBahwo Pomo).

  


Wisata air terjun Srambang Ngawi
Wisata air terjun di Indonesia mungkin tak seluas Niagara Fails di Amerika Serikat dan Kanada. Dilihat dari ketinggiannya, air terjun di Indonesia juga tak setinggi Angels Falls di Venezuela, Amerika Selatan. Namun, wisata air terjun di Indonesia tak terhitung jumlahnya. Tiap air terjun, curug, atau coban memiliki pesona tersendiri. Salah satunya adalah Air Terjun Srambang. 
Air terjun ini berlokasi di lereng Gunung Lawu. Tepatnya adalah di Desa Girimulyo, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Srambang memiliki ketinggian sekitar 25 meter. Kondisi sekelilingnya masih alami. Tebing tinggi yang berselimut lumut dan pepohonan yang menaungi area di sekitar air terjun menyajikan keelokan bagi siapa saja yang mengunjunginya. 
Lokasi wisata air terjun ini terbilang mudah dicapai. Dari pusat kota Ngawi, perjalanan bisa ditempuh dalam waktu kurang dari satu jam bisa menggunakan mobil, sepeda motor, atau angkutan umum ke area wisata air terjun. Untuk mencapai air terjun sendiri, Beez dapat melakukannya dengan berjalan kaki. 
Di daerah Ngawi dan sekitarnya, Air Terjun Srambang cukup populer. Destinasi ini kerap dibanjiri pengunjung saat akhir pekan maupun saat musim liburan tiba. Bahkan, masyarakat kota-kota lainnya pun tertarik untuk menengok keindahan air terjun ini. 
Usai mengabadikan potret diri berlatar air terjun, Beez bisa berendam dan bermain air di sekitar aliran air Srambang. Air terjun ini juga dikenal akan Kali Tiban atau sungai yang muncul secara alami atau tiba-tiba tanpa campur tangan manusia. Ini terjadi akibat proses alam seperti tanah longsor yang menciptakan Kali Tiban. 
Selain alamnya yang asri, udara di sekitar air terjun sangat sejuk. Jika ingin lebih nikmat lagi, Beez bisa mencicipi jagung bakar yang banyak dijual di sekitar air terjun. Di tengah hawa dingin akibat udara yang sejuk dan cipratan dari tempias air terjun, jagung bakar merupakan pelengkap yang nikmat.

Wisata Kebun Teh Jamus

Wisata Kebun Teh Jamus (Djamus) - Setelah sebelumnya kita menyempatkan diri untuk jalan-jalan ke Pantai Indrayanti yang berada di Gunungkidul Jogjakarta. Dalam kesempatan kali ini saya akan kembali mengajak Anda untuk menyusuri pesisir barat dari Kabupaten Ngawi. Wilayah Ngawi sebelah barat yang berada di lereng Gunung Lawu  menyimpan segudang keindahan pesona alam yang sayang untuk diabaikan. Dan salah satu tempat wisata yang patut untuk Anda kunjungi adalah Kawasan Agrowisata Kebun Teh Jamus (Djamus). 
Perkebunan Teh Jamus dikelola oleh PT Candi Loka, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang  pengelolaan perkebunan teh dan produksi air mineral. Ada beberapa spot menarik di kawasan Kebuh Teh Jamus, beberapa diantaranya adalah kawasan perkebunan itu sendiri yang menawarkan pemandangan yang sangat indah dan menyegarkan mata, kolam renang anak, pabrik teh, terdapat pula Sumber Lanang, Goa Jepang, Jamus Borobudur Hill dan bumi perkemahan.

Wisata Kebun Teh Jamus (Djamus) Ngawi
Tempat wisata Jamus terletak di Desa Girikerto Kecamatan Sine, atau sekitar 40 KM arah barat daya Kota Ngawi. Dari arah Kota Ngawi Anda bisa mengambil angkutan dengan rute Ngawi-Jogorogo. Setelah sampai di Pasar Jogorogo Anda bisa  mengambil rute yang menuju Ngrambe. Setelah menempuh perjalanan sekitar 3 KM, Anda akan menemukan penunjuk arah menuju ke Kebun Teh Djamus.
Pemerintah Ngawi sepertinya mulai serius menggarap aset berharga ini. Banyak sekali pembenahan yang dilakukan dari tahun ke tahun, mulai dari pembenahan jalan akses menuju kebun teh, wahana  Flying Fox, kamar mandi, tempat parkir dan lain sebagainya. Salah satu hal yang terlihat sangat mencolok dari kawasan Kebun Teh Jamus adalah tidak adanya hotel yang berdiri di kawasan ini. Hal ini sengaja dibiarkan untuk mempertahankan konsep wisata alam yang asri. Namun tak perlu khawatir, bagi Anda yang ingin menginap di kawasan kebuh teh ini Anda masih bisa menyewa rumah-rumah penduduk yang ada di sekitar perkebunan Teh Djamus. Tarifnya sudah pasti jauh lebih murah dibandingkan biaya menginap di hotel.


Water Boom Tirto Nirmolo

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9owxcGOOdg18EL3QlRYn_WvC4CXA3MEfBqiZSs2-vt-rAlC0ZVt2_Yvz_lEnggVCQVHirb3P18CkxeIvBGK92EN0O7kO05RITU5IFfxjzHTUibDu20HrJzbVai4pzAHqre5-RtwFk6w/s320/Water+Boom.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJxkZ-jk_QULv6HIT8pHaw6VZ_9vO0pKK7PRTc06sWKOvwdZt9o0Kl4CpEpeMwJJgiK_2756pCuS_DZZ0IUBLH7nr5AovOp2KRVCHheYXayAUa4bZ6sneO3JVou5312LSt6G3HF_5UNg/s320/Tirtonirmolo.jpg

Water Boom Tirto Nirmolo adalah sebuah obyek wisata pemandian di Kota Ngawi yang berupa kolam renang. Water Boom ini terletak di jalan raya Ngawi - Madiun. Tepatnya di Desa Tempuran, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi. Karena letaknya dipinggir jalan raya, sehingga memudahkan para pengunjung untuk mencapainya.
Water Boom TirtoNirmolo tidak hanya menawarkan kolam renang saja, tetapi juga dilengkapi berbagai fasilitas, berikut ini fasilitas-fasilitas yang dapat pengunjung nikmati diantaranya adalah Kolam Renang Seluncur, Kolam Renang Laba-laba, Kolam Air Mancur, Kolam Renang Ember Tumpah, Kolam Renang Dewasa dan Anak-anak, Gedung Film 3D, Boom-boom Boat, Becak Family, Kereta Gantung, Kereta Electrik, Moto ATV, Flyng Fox, Boom-boom Car, Animal Electrik, Bianglala, Panggung Festival dan Rest Parking Area. Untuk fasilitas Water Boom ini bias dibilang sangat lengkap. Tempat Wisata ini sangat cocok untuk bermain, liburan, bersantai, olah raga atau sekedar mengisi akhir pekan. Anda bisa datang sendiri, dengan mengajak teman, kerabat atau keluarga. Untuk harga tiket masuk cukup relatif murah, hanya dengan Rp 10.000 (sepuluh ribu) pengunjung bisa menikmati beberapa fasilitas ini, akan tetapi ada beberapa fasilitas yang mewajibkan untuk membayar lagi.
Buat anda masyarakat kota Ngawi, atau masyarakat luar kota Ngawi yang penasaran dan tidak sabar ingin menjajal atau menikmati Water Boom Tirto Nirmolo ini, Langsung saja datang di Desa Tempuran, Paron, Ngawi.


 

Wisata Monumen Suryo Ngawi

Jawa Timur adalah salah satu provinsi di Indonesi yang juga kaya akan objek wisata, baik itu wisata alam maupun wisata pengetahuan, seperti Wisata Monumen Suryo yang ada di Ngawi, Jawa Timur. Monumen ini adalah monumen yang dibuat untuk mengenang Gubernur pertama Provinsi Jawa Timur yang telah gugur akibat dibunuh oleh para komunis kejam di tahun 1948. Banyak hal menarik yang akan anda lihat di Wisata Monumen Suryo Ngawi selain ilmu pengetahuan tentunya.
Berbicara mengenai sejarah monumen ini, dahulu di tepatnya tahun 1948 gubernur-gubernur dari masing-masing kabupaten dipanggil oleh Presiden Soekarno ke Yogyakarta yang dulunya adalah Ibu kota Indonesia untuk mengikuti Rapat, lantas ketika Gubernur Suryo akan pulang ke Surabaya ditengah perjalanan rombongan nya di hadang oleh kumpulan komunis yang memang berjiwa kejam dan tak kenal belas Kasihan. Dengan paksa Gubernur Suryo dan rombongan nya di bawa ke tengah hutan dan kemudian tanpa ampun langsung dibunuh oleh para Komunis tersebut, pembunuhan ini tepat terjadi di Hutan Ngawi Kedungalar Dukuh Bago Desa Kedungalar,Kabupaten Ngawi.
Untuk mengenang peristiwa tersebut, dan mengenang jasa-jasa Gubernur Suryo sebagai Gubernur pertama Provinsi Jawa Barat di bangunlah monumen ini, letak monumen ini cukup strategis yaitu diantara hutan kayu jati dan hutan kayu mahoni yang juga berperan mempercantik keindahan dan ketertarikan Wisata Monumen Surya Ngawi provinsi Jawa Timur ini. Selain itu yang menarik di Monumen ini adalah disekitarnya terdapat berbagai macam flora langka yang memang dilindungi, kemudian ada berbagai macam jenis burung yang memang dikembang biakkan oleh pengelola wisata monumen ini.
Sedangkan untuk anda yang membawa si buah hati ke Wisata Monumen Suryo Ngawi ini tidak perlu khawatir karena di objek wisata ini juga ada tempat bermain untuk anak, juga ada Mushola, dan tempat beristirahat sembari menikmati keindahan alam dan mengenal siapa Gubernur Suryo itu. Nah, didekat objek wisata ini juga ada pasar burung dan beberapa hewan lucu lainnya yang sangat pas untuk dijadikan sebagai oleh -oleh.





















    IV.            KULINER KHAS KABUPATEN NGAWI

Kripik Tempe
Setiap daerah tentu mempunyai makanan khas,seperti halnya ngawi, makanan khas dari Ngawi adalah Kripik Tempe. Kripik adalah makanan ringan yang dibuat dari umbi-umbian, buah atau bisa juga sayuran yang di iris tipis kemudian digoreng. Begitu halnya dengan Kripik tempe, makanan ringan yang cukup populer dan mudah didapat ini sangat mudah untuk membuatnya. Cukup dengan menggunakan bahan dasar tempe yang di iris tipis dan dicampur dengan bumbu dan tepung kemudian di goreng.Namun untuk mendapatkan hasil yang maksimal gunakan minyak goreng yang berkualitas.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9r3_QjU2YMed8kI3AbwjJZpXzbOk5t9NzQfsJV_cpaWI_SFPAQz7Njy_q2LQPF7ot2YM9vSab0sB8EAbAcDXfNefhAZzRMruC98nVAHcCQ5xmYfg5jXBZ7kiyKhpeO9oDzfUyPNu0eaI/s320/Picture1twt.jpg  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgESoq1PJKkjTvwlji_KoBwrn-Hynxuh32A0k-A53UT139ddWNrlQ88ukoVjdOqBrEAe1bj9VXXLBQ_tXsk7v3rkgL9uJ_6o6GwFm2h0XuDPjim9Bow9lJ6Mtu8yPtvQG-Rl1XNX3IHvpo/s320/Kripik+Tempe+Ngawi.jpg
Saat ini belum ada pabrik pembuat kripik tempe, karena pembuaatannya biasanya masih sangat tradisional dan alami dan tanpa bahan pengawet. Sebagai contoh adalah Desa Sadang, sebuah desa tepatnya di kota ngawi jawa timur ini adalah desa yang semua penduduknya sebagai pembuat Kripik tempe atau lebih dikenal dengan home industri. Kripik Tempe Sadang ini banyak di jual di kota Ngawi dan sekitarnya, misalnya Geneng, Maospati, Madiun, Seragen, Surakarta, Caruban, Nganjuk, Kediri, Cepu dan Bojonegoro. Sebuah home industri kripik tempe yang hanya satu-satunya di jawa timur ini sangatlah terkenal ke pelosok daerah, karena rasanya yang sangat gurih, renyah dan nikmat.
Jika anda melakukan perjalanan dari Jogja- Solo- Surabaya pasti melewati kota Ngawi. Sangat disayangkan jika anda tidak membeli oleh-oleh yang khas dari kota Ngawi ini. Namun jika anda jarang bepergian dan jauh dari Ngawi anda dapat membeli dari rumah anda dan barang kami antar ke tempat anda.

Bahan :
-        1000 gr Tempe, iris tipis
-        200 gr Tepung Beras
-        100 gr Tepung Kanji
-        500 ml Santan
-        2 butir Telur
-        1000 ml Minyak Goreng
Bahan Halus :
-        7 siung Bawang putih
-        5 butir Kemiri
-        10 lembar daun jeruk
-        3 cm kunyit
-        2 sdt Ketumbar
-        3 sdm Garam
Cara Membuat :
-        Campur bumbu halus dengan tepung beras, tepung kanji, santan dan telur. Aduk rata.
-        Panaskan minyak goreng, celupkan tempe kedalam adonan tepung. Lalu masukkan kedalam minyak banyak dan panas.
-        Goreng dengan api sedang sambil dibolak balik sampai kering.
-        Angkat dan Tiriskan.

 

Wedang Cemue

Wedang Cemue merupakan minuman khas kota Ngawi, lebih mirip dengan minuman sekoteng atau ronde.  Tetapi Wedang Cemue mempunyai khas sendiri, selain ada potongan roti dan kacang, Wedang Cemue menggunakan gula merah dan selain itu ada tambahan lainnya yaitu kolang kaling atau kelapa muda. 
Wedang Cemue merupakan jenis minuman hangat yang biasa disajikan saat musim hujan atau berbuka puasa. Bisa juga dijadikan teman makan gorengan atau makanan lainnya.

 Cara membuat wedang cemue:

Bahan :

-        3 lembar roti tawar, potong kotak kecil

-        3 cangkir air putih

-        1 cangkir santan kental

-        3 sdm gula pasir

-        Jahe sebesar ibu jari tangan, dikeprek

-        Sejumput garam

-        Daun pandan, remas-remas, ikat

Untuk taburan :

-        Bawang merah goreng

-        Kacang tanah kupas yang digoreng, bisa juga menggunakan kacang bawang atau kacang kulit kemasan yang dikupas hingga ke kulit tipisnya.


Cara Membuat :

-        Rebus air dengan gula, garam, jahe, dan daun pandan. Gunakan api kecil. Aduk hingga gula larut

-        Tambahkan santan, aduk agar tidak pecah, didihkan, matikan api

-       Tuang kuah santan ke gelas saji, beri irisan roti secukupnya, taburi bawang goreng dan kacang, sajikan hangat.

Jangan ragu dengan perpaduan santan dan bawang goreng. Justru itu letak keunikan dan nikmatnya minuman ini. Semoga bisa menjadi alternatif menu buka puasa, dan bisa menjadi temen penghangat tubuh waktu malam

 

 

Ledre


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9q3HaSQCFe86wu85ljWymLDp2M6c1pZ5Rm-b0d5zjtl7g_YmlfemQbaB3IhwRvWhyu2GaNS7gQwjXXJlNuwHOMuaNAdjHn_yLKX_pxqUmESkqitKKL5TAeYUHjThkQzxEweHUSetE8Q/s1600/l.jpg

Mungkin anda mengenal Ledre adalah makanan khas Bojonegoro. Padahal Ledre merupakan jajanan khas Kabupaten Ngawi, yang sudah berpuluh puluh bahkan beratus tahun yang lalu hadir meramaikan kuliner kota Ngawi. Bentuk dari Ledre sendiri seperti Opak(krupuk) Gapit tetapi digulung. Rasa dari Ledre sendiri adalah manis dan tentunya renyah, sehingga sangat menggugah selera untuk dinikmati. Ledre sangat cocok sebagai cemilan diwaktu santai.
Untuk mendapatkan Ledre tidaklah sulit, karena banyak dijual di toko oleh-oleh khas Ngawi. Bila anda berminat mencicipi silahkan berkunjung di Kabupaten Ngawi.
Cara membuat ledre adalah sebagai berikut :
BAHAN
·         250 gr tepung ketan
·         1 btr kelapa agak muda, parut kasar
·         5 bh pisang raja, lumat kasar
·         250 ml air
·         1 sdt garam
·         100 gr gula
·         1/2 sdt vaniliTABURAN:
·         gula pasir secukupnya
CARA MEMASAK
1.      Rebus  gula, garam, dan vanili dengan 250 ml air hingga larut.
2.      Masukkan  parutan kelapa muda, aduk-aduk. Matikan api.
3.      Selagi  masih panas, masukkan tepung ketan sehingga membentuk adonan kental.
4.      Siapkan   wajan anti lengket, olesi dengan mentega tipis-tipis. Beri 2 sendok   adonan, tekan-tekan dengan punggung sendok hingga tipis (ketebalan  1/2  cm). Beri 1-2 sdm pisang yang telah dilumatkan. Ratakan, taburi  dengan  gula pasir. Tutup wajan agar pisang matang.
5.      Bila  bagian bawah sudah berkerak agak gosong, lipat ledre. Sisihkan.
6.      Lakukan  hingga semua adonan habis. sajikan.


TIPS & TRIK:
§  Sebelum  diparut kelapa dikerok dulu kulit arinya ya.
§  Pisang   raja pilih yang benar-benar matang. Kalau tidak, pisang biasanya   berasa sepet, kelat di lidah. Jadi kalau tidak ada pisang raja masak   pohon, mending pakai pisang kepok.
§  Tepung   ketan usahakan hasil gilingan baru. Kalau ada tempat penggilingan   dekat kita asik. Bisa numpang digilingkan agak kasar, jangan yang   lembut banget. Jadi masih ada butiran-butirannya gitu. Atau bisa  saja  kita buat sendiri, gunakan saja food processor.
§  Porsi  tepung ketan bisa ditambah atau dikurangi tergantung tingkat  kekeringan tepung. Yang penting adonan bisa kental.

Tepo Tahu 
            Tepo Tahu adalah campuran antara Tepo dan Tahu. Tepo terbuat dari beras, yang cara pembuatannya hampir sama atau bahkan sama dengan ketupat. Untuk Tahu, biasanya menggunakan tahu coklat, bisa juga menggunakan tahu putih dan kemudian digoreng.

 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxdPoj-AGPjT_8NnQ573-5_mhWNx2FQGK23ZS8l2zbC-lGgTLNUY5QwBuM15e8E003cjxXoU2GTlRInWzz_H8I39ozfuP6o85907nrrWjhYQrpFQZyT8p0d3G0XFwdlgkICjoDDLsDPw/s320/soto.jpeg
Tepo Tahu adalah merupakan Makanan Khas Asli kota Ngawi. Tepo Tahu adalah campuran antara Tepo dan Tahu. Tepo terbuat dari beras, yang cara pembuatannya hampir sama atau bahkan sama dengan ketupat. Untuk Tahu, biasanya menggunakan tahu coklat, bisa juga menggunakan tahu putih dan kemudian digoreng. 
Untuk penyajiannya, tepo dan tahu dipotong kecil sesuai selera, kemudian diberi tauge atau kecambah, kol dan tidak lupa tambahkan daun sledri. Yang terakhir adalah siram dengan kecap yang yang berbumbu pedas, cara buatnya cukup mudah, cabe diuleg, bisa juga ditambahkan garam atau gula secukupnya kemudian tambahkan kecap dan diuleg.
Makanan khas Ngawi ini sepintas seperti Tahu Guling di Jogja, Lontong Tahu Kudus dan Tahu Tek Surabaya.

Nasi Pecel


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwxxFevY72F_9G0sRVA9cGDOWVGR7vz6ze4Xv34s81A7YjT06VAJ6dfilXbgZWYHvGze21u3LMMjBO5wixGSbxnkHIcaTjTHakrmrBWKGHlKUUXAC-f6OQ31ZfU6QCzI2GVvXBJxy4qQ/s320/pecel.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoCEXx2L-SOHrvIpPredI0iIyzTNWaHt9BV72ts4D9O_JHVhzqCej2_GtvLtlyxWYVjtfbKrykVYqYc-9414l-ev4_MVbBA3OlUGv7Ctqsuncd8q202IUF8dZS6-VSUQxclkT4WdGhOA/s320/pcl1.jpg

Nasi Pecel biasanya identik dengan Madiun, sehingga apabila mendengar pecel, dibenak anda tertuju pada pecel Madiun. Padahal selain Madiun ada daerah-daerah lain seperti, Nganjuk, Kediri, Ponorogo dan tentunya juga Ngawi. Dari segi rasa daerah-daerah tersebut tentunya memiliki  ciri khas masing-masing.
Pecel terbuat dari kacang tanah yang digiling atau ditumbuk dan dicampur dengan cabai. Sedangkan untuk sayurannya, biasanya menggunakan Kacang Panjang, Kecipir, Daun Kenikir, Tauge, Kembang Turi, Bayam, Biji Lamtoro atau petai cina dan sayuran yang lain. Beda Pecel Ngawi dan Madiun terletak pada ulegannya, kalau Pecel Madiun halus, sedangkan Pecel Ngawi lebih kasar dan rasa pedasnya agak menyengat.
Pelengkap atau pendamping dari pecel biasanya ada rempeyek, bisa juga krupuk, telur dan sambal tumpang. Bila anda penasaran dengan Pecel Ngawi, silahkan anda datang langsung ke kota Ngawi, disitu anda bisa menemukan dan menikmati di rumah makan atau warung-warung pinggir jalan

Lentho

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbli-X-6WIlr2fZDH1fomOshbRmq-kONIzhoRv_2uoSDUliMaMvOPP6wrMw_XeQ_n3AtennnczRVYrtkedcjoHNt0C7_yZUt_ay4ph-Mmf8nb1OLrMlWwVz6xkiI266q3Cz6Hjqj-2Bw/s320/Image1405.jpg

Makanan khas Ngawi sangat banyak sekali ragamnya, salah satunya adalah makanan yang satu ini yakni Lentho. Lentho sebenarnya merupakan makanan favorit saya waktu kecil. Namun seiring perkembangan zaman, Lentho sendiri agak terpinggirkan. Meskipun begitu untuk mendapatkannya tidak terlalu sulit untuk wilayah sekitar Ngawi. Anda bisa mendapatkannya diwarung-warung pinggir jalan. Untuk daerah saya tepatnya di Dusun Dungkul, Desa Dawung, Kecamatan Jogorogo, anda bisa mendapatkan atau membeli di warung Mbah Tukiyem atau sekarang diwariskan kepada anaknya Lek Karno.
Lentho rasanya sangat enak dan gurih. Jenis makanan ini sendiri kaya ragamnya, ada yang berbahan kacang Tanah ada juga yang menggunakan kacang Tolo. Selain itu, sebenarnya bahan dari kacang-kacangan bisa dipadukan sesuai dengan selera.
Cara membuat Lentho tidak terlalu sulit, Lentho dibuat dari tepung, kacang tanah dan kelapa. Sebelumnya kacang tanah direbus terlebih dahulu supaya empuk dan kelapa juga harus diparut. Kemudian tepung dicampur dengan kacang tanah, parutan kelapa dan dibumbui rempah-rempah, setelah itu adonan Lentho kemudian digoreng. Lentho memang terlihat keras bagian luarnya, itu karena supaya lentho renyah saat digigit dan sangat cocok dimakan pada saat masih hangat. Biasanya Lentho dihidangkan sebagai cemilan waktu santai.
Kalau anda ingin mencicipi rasa Lentho seperti apa, tetapi di daerah sekitar anda tidak ada, anda bisa berkunjung ke daerah Ngawi.





























   V.            10 KHAS KABUPATEN NGAWI YANG TIDAK DITEMUKAN DI DAERAH LAIN
  1. Satu-satunya kota yang diakui secara nasional sebagai penghasil Kripik tempe yang khas. Kripik tempe khas Ngawi banyak di hasilkan dan diproduksi oleh masyarakat ngawi. Terutama warga masyarakat Prandon Ngawi. Mereka telah turun-temurun memproduksi tempe dan mengolahnya menjadi kripik tempe ini. Perkembangan usaha ini mulai dari skala kecil hingga produksi secara besar-besaran.
  2. Tempat terbunuhnya Gubernur Jawa Timur pertama kali. Gubernur Soerja, adalah gubernur Jawa Timur yang terbunuh di perbatasan kota Ngawi dan Jawa Tengah. Jika anda ingin mengetahui situsnya, anda dapat berkunjung ke Wisata Monumen Soerja Ngawi. Ditempat ini anda juga dapat menawar macam-macam burung. Karena disisni terdapat juga Pasar Burung.
  3. Sehabis Salam dilanjutkan tepuk Tangan. Jika anda berada di ngawi, setelah seseorang mengucapkan salam maka, otomatis dilanjutkan dengan teuk tangan. Ini sebagai bukti slogan Ngawi Ramah. Namun, adat ini hanya berlaku pada saat acara-acara resmi. Salam unik ini hanya anda temukan di Ngawi.
  4. Penggagas GKD (Gerakan Kembali ke Desa). Gerakan ini kini sudah tidak terdengar gaungnya. GKD ini pernah menjadi program nasional, dan penggagasnya adalah tokoh cendekiawan dari Ngawi.
  5. Kota dengan ber ikon  Bambu dan Kura-kura. Kota Ngawi adalah kota yang berikon pohon bambu. Mengapa ? karena nama Ngawi berarti awi atau bambu. Selain itu di tinmur pusat kota Ngawi terdapat Taman Wisata Tawun. Disini terdapat mata air (sendang) dengan penunggunya adalah Binatang Kura-kura. Kura-kura ini sangat dianggap wingit oleh masyarakat sekitar.
  6. Ngawi memiliki alun-alun terbesar se Jawa Timur. Alun-alun Ngawi sangat luas tempatnya. Disini anda dapat menikmati kuliner khas Ngawi serta berbagai hiburan yang terdapat di wisata malam hari alun-alun Ngawi. Predikat alun-alun terluas ini dapat dibuktikan dengan betapa luasnya lapangan, taman, serta komplek penjual kuliner dialun-alun Ngawi ini. Jangan lupa ibadah di barat alun-alun karena disitu adalah Masjid Agung yang sangat megah dan besar. Semoga jamaahnya juga banyak.... sejarah di Sekitar Masjid ini terdapat suatu cerita mistis yang diantaranya terdapat batu giok di komplek Masjid ini. Katanya siih,.. setelah batu ini dicuri orang, Ngawi mengalami Banjir besar. Masih ingatkah banjir Ngawi tahun 2009 ? padahal sebelumnya Ngawi tidak pernah banjir. dan secara geografis, Ngawi sangat kecil kemungkinannya terkena banjir. Tapi, ini mitos lho ?
  7. Terdapat kerajaan dedemit / kerajaan mahkluk halus (Alas Srigati).
  8. Tempat ditemukannya Manusia Purba (pitechantropus). Ngawi, tepatnya di Desa sekitar Trinil adalah situs ditemukannya Manusia Purba oleh warga asing. Di Museum Trinil ini anda dapat mempelajari beberapa Fosil Purba.
  9. Terdapat Benteng terbesar peninggalan Belanda (Benteng Van Den Bosch). 
  10. Satu-satunya kota dengan pembangunan jalan yang paling parah rusaknya. Ngawi,. Tak lepas dari jalan rusak dan pembangunan yang ampuuuuuuun,.. paling jelek. Bandingkan dengan kota-kota lain. Nah, anda dapat menikmati kondisi jalan yang luar biasa rusaknya ini di semua jalan-jalan Ngawi, wabil khusus jalan dipelosok-pelosok Desa. Jadi, selamat menikmati.







BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kabupaten memiliki banyak kebudayaan, tempat wisata dan kuliner yang tidak ditemui di daerah lain, diantaranya:
a.       Tari Penthul Malikan
b.      Tari Orek-Orek
c.       Tari Bedoyo Srigati
d.      Keduk Bedji
e.       Batik Khas Nhawi
Tempat wisata:
a.       Museum Trinil
b.      Benteng Pendem
c.       Air Terjun Pengantin
d.      Air Terjum Srambang
e.       Pemandian Tawun
f.       Water Boom Tirto Nirmolo
g.      Monumen Suryo
h.      Kebun Teh Jamus
Kuliner:
a.       Tahu Tepo
b.      Nasi Pecel
c.       Ledre
d.      Kripik Tempe
e.       Lentho
f.       Wedang Cemue



2.      Saran
Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional, maka segala sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat mempengaruhi budaya nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga, memelihara dan melestarikan budaya baik budaya lokal atau budaya daerah maupun budaya nasional, karena budaya merupakan bagian dari kepribadian bangsa.






























DAFTAR PUSTAKA





1 komentar:

  1. TERIMAKASIH DI IJINKAN BERKUJUNG MOGA BERMANFAAT BAGI KAMI

    BalasHapus